"White Paper" YCP Ungkap Tantangan Industri Migas Mencapai Target NZE
JAKARTA, - Perusahaan konsultan manajemen dan investasi yang fokus di Asia, YCP Group, merilis white paper baru berjudul “Indonesia’s Net Zero Emissions Journey: The Impact of Clean Energy Targets on the Oil & Gas Industry” di acara Leaders’ Breakfast di Jakarta, 25 Juli 2024.
White paper ini mengungkap transformasi industri minyak dan gas (migas) Indonesia dalam menghadapi aneka tantangan. Mulai dari tantangan permintaan yang terus meningkat, hingga tantangan reduksi emisi saat beralih menuju energi terbarukan.
Publikasi ini juga mengulas solusi potensial dalam transisi industri menuju keberlanjutan dan menyediakan peta jalan terperinci untuk perkembangan pasar di masa depan.
Baca juga: Luhut: Tumpang Tindih Kewenangan Jadi Hambatan Lifting Migas RI
Partner YCP & Country Manager Indonesia Septian Waluyan mengatakan, saat ini industri migas membutuhkan inisiatif yang lebih banyak menuju Net Zero Emissions (NZE).
"Di sisi lain, pemain minyak dan gas kami menghadapi tantangan yang signifikan, seperti biaya investasi yang tinggi dan kurangnya pendidikan mengenai perubahan penting ini," kata Septian di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Untuk itu, lanjut Septian, YCP Group mendorong semua pemangku kepentingan untuk menjadi bagian dari gerakan perintis untuk menghadapi tantangan NZE di Indonesia dan membantu membentuk masa depan energi.
Baca juga: Industri Hulu Migas Penyumbang Penerimaan Negara Terbesar Kedua Setelah Pajak
Dia menyebutkan selama dekade terakhir, sektor minyak dan gas Indonesia telah menjadi pemasok energi terbesar di negara ini dengan menyumbang 33,4 persen dari total pasokan energi.
Meskipun demikian, kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia menurun sebesar 2,6 persen dalam satu dekade.
Kemudian, permintaan untuk energi terbarukan telah tumbuh pada CAGR 4,5 persen selama dekade terakhir, terutama untuk energi angin dan surya.
Baca juga: MedcoEnergi Pakai Panel Surya di Operasi Hulu Migas
Para ahli memprediksi energi terbarukan akan melampaui minyak dan gas sebagai sumber energi utama.
Meskipun ada penekanan yang semakin besar pada strategi transisi energi, industri minyak dan gas Indonesia tetap menjadi kontributor signifikan terhadap emisi CO2.
Perusahaan minyak dan gas Indonesia memproduksi 658.540 barel minyak per hari (BOPD), yang menyebabkan peningkatan emisi sebesar 13,2 persen, atau totalnya hampir 330,5 juta metrik ton.
Baca juga: Agar Pemanfaatan Gas Bumi Domestik Optimal, BPH Migas Dorong Sinergi Hulu dan Hilir
Terkini Lainnya
- Apa Itu NPL atau Non-Performing Loan?
- OJK Luruskan Kabar Dana Pensiun Tak Bisa Dicairkan 10 Tahun
- Pendapatan Asli Daerah APBN Provinsi DKI Jakarta yang Terbesar
- 4 Sumber Pendapatan Asli Daerah dan Pengelompokannya Sesuai UU
- Indodax Sebut Harga Bitcoin Berpotensi Lampaui Ekspektasi Bulan Ini
- Beragam Contoh Pendapatan Asli Daerah dan Pengelompokannya
- INKA Targetkan Pabrik Kereta di Banyuwangi Beroperasi Penuh Tahun Depan
- 4 Sumber Yang Dikategorikan dalam PAD Pendapatan Asli Daerah
- Berapa Harga Avtur Pertamina?
- Penjelasan OJK soal Rencana Pemotongan Gaji Pekerja untuk Dana Pensiun
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Reduksi bagi Dosen dan Alumni UGM
- AEON Buka Supermarket di Citra Raya Tangerang
- Pertamina: Harga Publikasi Avtur di Indonesia Cukup Kompetitif...
- Di IISF 2024, Bank Mandiri Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon
- 4 Cara Transfer BCA ke DANA
- KEK Galang Batang Pacu Produksi Alumina untuk Dukung Hilirisasi
- KEK Galang Batang Pacu Produksi Alumina untuk Dukung Hilirisasi
- Mengurai Polemik "Family Office" Bebas Pajak
- Apa Tugas Satgas Impor Ilegal? Ini Daftarnya
- Konsep Hijau dan "Zero Emission" Diterapkan di KEK Sanur