Empat Cara Operator Kereta Cepat Kejar Target Jumlah Penumpang
JAKARTA, - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target penumpang Kereta Cepat Whoosh sebanyak 29.000 penumpang per hari.
Jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh menjadi salah satu hal yang dievaluasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (24/7/2024).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh masih di bawah target yang sebanyak 29.000 penumpang per hari.
Adapun berdasarkan data KCIC per Juli 2024, jumlah penumpang harian Kereta Cepat Whoosh sudah sebanyak 17.000-18.000 penumpang saat hari kerja dan 18.000-22.000 penumpang saat akhir pekan.
Baca juga: Awal 2025, KCIC Operasikan Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang
Jumlah penumpang Whoosh sempat menembus rekor tertinggi pada 5 Juli 2024, yaitu mencapai 24.000 penumpang per hari.
Dengan realisasi tersebut, diperkirakan KCIC dapat mengejar target penumpang Kereta Cepat Whoosh itu sekitar 2-3 tahun mendatang.
"Masih sedikit di bawah, masih kita kejar. Mungkin 2 tahun ini kita bisa (kejar). Kita kejar harusnya untuk mencapai target yang sesuai proyeksi awal harusnya 2-3 tahun bisa kita kejar," ujar Tiko setelah rapat di Istana, Rabu (24/7/2024).
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, jumlah penumpang Whoosh sejak awal beroperasi pada 17 Oktober 2023 hingga kini terus mengalami peningkatan.
"Terkait volume penumpang Whoosh, dapat kami sampaikan bahwa saat ini KCIC secara bertahap telah berhasil konsisten terus meningkatkan jumlah penumpang Whoosh," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024).
Meski demikian, KCIC telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak jumlah penumpang kereta cepat Whoosh, sebagai berikut:
Baca juga: Dirut KCIC ke Istana, Bahas Poin-poin soal Kereta Cepat Whoosh
1. Tambah frekuensi perjalanan
Dia mengungkapkan, KClC akan menambah frekuensi perjalanan Kereta Cepat Whoosh secara bertahap dari 48 perjalanan per hari menjadi 62 perjalanan per hari pada awal 2025.
"Penambahan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi yang semakin meningkat dan memberikan lebih banyak pilihan waktu perjalanan bagi penumpang," ucapnya.
Kendati demikian, kata Eva, frekuensi perjalanan kereta cepat saat ini sudah meningkat signifikan dibandingkan saat awal beroperasi pada Oktober 2023 yakni dari 14 perjalanan regular per hari pada Oktober 2023 menjadi 48 perjalanan per hari.
2. Operasikan Stasiun Karawang
Terkini Lainnya
- Cara Mudah Bayar Tiket Kereta Api via Livin' by Mandiri
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- 4 Contoh Pendapatan Asli Daerah, Jenis, dan Sumbernya
- Indodax Diduga Kena "Hack", CEO Buka Suara
- Pengertian Pendapatan Asli Daerah, Sumber, dan Contohnya
- Anggaran Kementerian BUMN Tetap tapi Target Dividen Naik, Erick Thohir: Mungkin Ini Cobaan Buat Kami
- Tips Mengatasi Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA Hilang di Luar Negeri
- Jangan Asal Klik! Lakukan Hal Ini Biar Tidak Terjebak Link Palsu DANA Kaget
- Bahlil Sebut Devisa Keluar Rp 450 Triliun Tiap Tahun Buat Impor Minyak dan Gas
- Pasar Obligasi RI Diproyeksi Beri Imbal Hasil Positif di 2024-2025
- Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Menteri Ekonomi Prabowo
- Cara Cetak Emas Fisik di Pegadaian serta Syarat dan Biayanya
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- 3 Cara Cetak Rekening Koran Mandiri, Bisa Online dari HP
- "White Paper" YCP Ungkap Tantangan Industri Migas Mencapai Target NZE
- Mendag Zulhas Musnahkan Produk Impor Ilegal Senilai Rp 5,3 Miliar
- PBB Buka Lowongan Kerja Bagi WNI, Ini Posisi dan Syarat Pendaftarannya
- KEK Galang Batang Pacu Produksi Alumina untuk Dukung Hilirisasi