Tren Pengaduan Meningkat, OJK Sebut Konsumen Makin Pintar
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, tren pengaduan konsumen sektor keuangan sedang meningkat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, hal ini sebenarnya merupakan dampak dari sosialisasi pengaduan yang terus dilakukan pihaknya.
"Kan berarti setiap kali kami sosialisasi, kami ajarin ngadunya ke mana, orang jadi semakin pintar," kata dia usai acara Edukasi Keuangan bagi Pelajar, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: OJK Terima 3.017 Pengaduan Perilaku Petugas Penagihan Fintech Lending Per Juni 2024
Ia menambahkan, hal tersebut juga mengindikasikan peningkatan jumlah rekening dan jumlah investor di pasar modal.
"Jadi menurut kami bisa dipahami mengapa jumlah aduannya meningkat," imbuh dia.
Lebih lanjut, perempuan yang karib disapa Kiki tersebut menjelaskan, saat ini pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dapat turut memantau adanya aduan yang dikirimkan ke OJK melalui aplikasi portal pelindungan konsumen (APPK).
Dengan demikian, pelaku usaha jasa keuangan memiliki waktu 10 hari untuk dapat menanggapi aduan tersebut.
Baca juga: Banyak Pengaduan di Sektor Jasa Keuangan, OJK Janji Bersikap Adil
Ketika perusahaan tidak merespons aduan tersebut, OJK akan melakukan panggilan sampai sanksi.
"Pengaduan banyak boleh yang penting penyelesaiannya juga bagus, sekarang sekitar 80 persen," terang dia.
Kiki menjelaskan, saat ini aduan konsumen paling banyak datang dari industri perbankan, diikuti dengan sektor fintech peer to peer lending, dan industri keuangan non bank (IKNB) yakni lembaga pembiayaan dan asuransi.
"Sekitar 5 persen dari aduan tersebut ada pelanggaran," tutup dia.
Terkini Lainnya
- Efek Trump, Indonesia Kebanjiran Investor Asal China
- J&T Express Undang 500 UMKM Bahas Inovasi Bisnis hingga Pembiayaan Logistik
- Catat, Ini 97 Pinjol Resmi Berizin OJK Berlaku Desember 2024
- Program Balappoin UMKM Jempolan, Strategi Bank Mandiri Bantu UMKM Lokal “Go International”
- DPR Apresiasi Peran BNI Bangun Ekonomi Daerah
- Gencarkan "UMKM BISA Ekspor", Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jatim
- Kementerian UMKM: Struktur Ekonomi Indonesia 99,99 Persen dari UMKM
- Sudah 39,7 Juta KL, Pertamina Target Penyaluran BBM Subsidi 48,6 juta KL di Akhir 2024
- Belum Dibahas di Kabinet, Isu Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara Masih Jadi Sorotan
- Beberkan Tugas Satgas Pengawasan Impor, Cak Imin: Bisa Usul Perubahan Regulasi ke Presiden
- Temuan Besar Potensi Migas di Indonesia Bagian Barat Capai 4,3 Miliar Setara Minyak
- Komisi V DPR Ramai-ramai Minta Menteri PKP Bikin "Blueprint" 3 Juta Rumah
- Apa Itu Laba Bersih? Pengertian, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
- Harga Konsentrat Tembaga dan Timbal Turun di Pasar Dunia, Ini Sebabnya Kata Kemendag
- Imbas PPN 12 Persen, Pendapatan Industri Asuransi Umum Bisa Tergerus
- Jaga Wilayah Tambangnya, Bumi Resources Terapkan Sistem Manajemen Pengamanan Terpadu
- IHSG Ditutup Menguat, ARTO, BREN, dan MEDC Melesat
- Maksimalkan Efisiensi di Industri, Mitsubishi Electric Hadirkan Solusi Hemat Energi
- Pembangunan Terhambat Hujan, PUPR Bakal Cek Langsung Pembangunan VVIP IKN Akhir Pekan Ini
- Melonjak 300 Persen, Amman Mineral Cetak Laba Rp 7,74 Triliun pada Semester I-2024