[POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
1. Asosiasi Pedagang Pasar: Satgas Impor Ilegal Kok Razia Pasar, Kenapa Hilir yang Kena Bukan Hulunya?
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) berharap Satgas impor ilegal tak merazia barang impor yang dijual di pasar. Hal ini menyusul sudah dibentuknya Satgas pengawasan barang impor ilegal oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang fungsinya untuk menyelidiki masuknya barang impor ilegal.
Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mempertanyakan urgensi Satgas impor ilegal jika sampai melakukan pengawasan sampai ke pasar. Sebab menurut dia, titik krusial yang perlu diawasi adalah pintu masuknya barang impor seperti pelabuhan.
“Saya rasa kita perlu evaluasi ulang urgensi Satgas masuk ke pasar itu apa? Bea Cukai kan punya data di mana impornya, siapa saja penerimanya. Jika Satgas masuk ke pasar urgensinya apa? Kenapa enggak yang hulunya digali kenapa hilirnya yang dikejar?” ujarnya dalam Obrolan Newsroom berjudul "Kontroversi Razia Barang Ilegal, Pedagang Ketar-Ketir" yang disiarkan YouTube , dikutip Jumat (26/7/2024).
Selengkapnya simak di sini
2. Intip Kawasan Industri Terpadu Batang yang Mau Diresmikan Jokowi Hari Ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City di Jawa Tengah pada hari ini, Jumat (26/7/2024).
Jokowi dijadwalkan meresmikan KITB pada pukul 16.00 WIB. Pada peresmian ini Jokowi rencananya akan didampingi oleh Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Terdiri dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri lnvestasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca selengkapnya di sini
3. Menyelisik Dinamika Harga CPO
Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menunjukkan tekanan di pasar global. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi komoditas ini di tengah fluktuasi pasar minyak nabati dan minyak mentah dunia.
Data yang dihimpun dari Bappebti, pada perdagangan 15 Juli 2024, harga CPO di Bursa Malaysia turun, melanjutkan tren negatif yang terjadi selama pekan sebelumnya.
Penurunan ini tidak hanya dipengaruhi harga minyak kedelai dan minyak mentah yang juga melemah, tetapi juga peningkatan produksi yang tidak diimbangi dengan kenaikan permintaan.
Simak selengkapnya di sini
Terkini Lainnya
- Meningkat 7,3 Persen secara Tahunan, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.500 Triliun per Agustus 2024
- Gandeng Perusahaan Afiliasi KBFG di Indonesia, KB Bank Tingkatkan Gizi Anak Kurang Mampu
- Upaya BUMN Pos Properti Dukung E-Sport Nasional
- PT Pos Buka Peluang ke Investor yang Ingin Memanfaatkan Asetnya
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 14 Oktober 2024 di Pegadaian
- Awali Pekan, IHSG Menguat
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 14 Oktober 2024, Turun Rp 5.000
- APLN Dukung Pemerintah Sediakan Hunian Terjangkau dan Tingkatkan Kualitas SDM RI
- Harga Bahan Pokok Senin 14 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Ini Strategi BTN Dukung Program 3 Juta Rumah
- SKD CPNS 2024 Dimulai Rabu Pekan ini, BKN Siapkan 339 Titik Lokasi Tes
- Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, OJK "Pacu" Target Kredit Perbankan?
- Industri adalah "Kunci"
- Cara Cek Lokasi ATM BRI Terdekat via HP
- Cara Bayar Cicilan KPR BRI, BNI, dan BTN via Mobile Banking
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut
- Gelar Mukernas, Aliansi Pengusaha Konsolidasikan Penguatan Ekosistem Umrah dan Haji
- Jokowi soal PP Muhammadiyah Kelola Tambang: Kalau Minat, Regulasinya Sudah Ada
- Upaya ESG Prudential Indonesia, Daur Ulang Limbah hingga Edukasi Keuangan