Luhut Sebut Kawasan Industri Terpadu Batang Mau Dijadikan KEK
JAKARTA, - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City bakal dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK).
Menurut dia, KITB yang memiliki luas 4.300 hektar akan terus berkembang seiring pembangunannya akan dilakukan dalam empat fase. Saat ini pembangunan KITB pun baru fase pertama dan kedua dengan luas masing-masing 450 hektar dan 650 hektar.
"Jadi saya kira akan berkembang, dan kita tadi sudah sepakat ini akan kita bikin KEK, sehingga dengan begitu insentif tax holiday dan segala macam lainnya akan kita berikan," ungkap Luhut usai peresmian KITB di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Jokowi Lepas Ekspor 16.000 Sepatu Buatan Batang ke AS
KITB telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Proyek strategis nasional ini telah meraup investasi Rp 14,8 triliun dari masuknya 18 perusahaan ke KITB.
Perusahaan-perusahaan itu berasal dari luar maupun dalam negeri dengan sudah menyerap 19.000 tenaga kerja. Jokowi bilang, kawasan industri ini memang bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
"Kita harus membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi rakyat, dan dengan investasi yang sekarang masuk sudah Rp 14,8 triliun, ini sudah menyangkut 19.000 pekerja," ucap Jokowi saat peresmian KITB.
Pembangunan KITB sudah berlangsung selama empat tahun dan akan terus berlanjut. Targetnya, dengan pemanfaatan seluruh lahan seluas 4.300 hektar maka total tenaga kerja yang terserap akan mencapai 250.000 orang.
Adapun 18 perusahaan yang sudah masuk ke KITB yakni PT KCC Glass Indonesia (Korea Selatan), PT Yih Quan Footwear Indonesia (Taiwan), PT SEG Manufaktur Ind. (Amerika Serikat), PT Wanxinda Batang Industry Land Investment (China), dan PT Green Travel Industry Industry Development (China).
Kemudian PT Xiang Jiang Group Indonesia (China), PT CosmosIndo Ink (Korea Selatan), PT Wavin Manufacturing Indonesia (Belanda), PT Jayamas Medica Industri (Indonesia), PT Unipack Plasindo (Indonesia), PT Tawada Healthcare (Indonesia), dan PT Interskala Medika Indonesia (Indonesia).
Lalu PT Interskala Medika Solusindo (Indonesia), PT Samator Indo Gas Tbk (Indonesia), Acindo Medika Sejahtera (Indonesia), PT Window Shutters Indonesia (Indonesia-Inggris), PT Sumber Graha Sejahtera (Indonesia-Singapura), serta PT Rumah Keramik Indonesia (Indonesia-India).
Baca juga: Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang, Sudah Raup Investasi Rp 14,8 Triliun
Terkini Lainnya
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Reduksi bagi Dosen dan Alumni UNSOED
- Usai Dilengserkan dari Ketum Kadin, Arsjad Rasid Akan Sampaikan Sikap Bersama 21 Kadin Provinsi
- Cara Transfer Mandiri ke DANA via Aplikasi Livin'
- Ini Kata Anindya Bakrie Usai Terpilih Jadi Ketum Kadin Indonesia lewat Munaslub
- Cara Bayar Tilang Elektronik via BRImo dan ATM BRI
- BGR Logistik Salurkan Bansos Beras ke Papua, Total 23,6 Juta Ton
- Catat, Ini Passing Grade SKD CPNS 2024
- Dua BUMN Masuk Daftar Time World's Best Companies 2024, Erick Thohir: Angkat Citra Positif Indonesia
- Pimpinan Munaslub Beberkan Alasan Lengserkan Arsjad Rasjid dari Ketum Kadin
- Kinerja Semester I-2024 Elnusa, Selesaikan Survei Seismik hingga Pendapatan Naik
- Dihadiri Bamsoet dan Rosan, Munaslub Kadin Lengserkan Arsjad dan Tunjuk Anindya Jadi Ketum
- Kemendag Sebut Indonesia Ingin Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk
- PLN EPI Gandeng Pupuk Indonesia dan ACWA Power Bangun Ekosistem Hidrogen Hijau
- Pendidikan Jadi Kunci Utama Meraih Manfaat Indonesia Emas 2045
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Persyaratannya
- Usai Dilengserkan dari Ketum Kadin, Arsjad Rasid Akan Sampaikan Sikap Bersama 21 Kadin Provinsi
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 552 Miliar pada Semester I 2024
- Berkat Kolaborasi, Laba Bank Jago Tumbuh 23 Persen pada Semester I 2024
- [POPULER MONEY] Satgas Impor Ilegal Razia Pasar | Mengintip Kawasan Industri Terpadu Batang
- Tingkatkan Keselamatan, KAI Tutup 127 Perlintasan Sebidang
- Asosiasi Sebut Aturan Label BPA BPOM Bikin Puluhan Ribu UMKM Terancam Bangkrut