pattonfanatic.com

Dirut Waskita: Pembangunan Bendungan Jlantah Sudah 86,09 Persen dan Bendungan Jragung Hampir 50 Persen

Suasana Dusun Kedungglatik yang sepi karena terkena dampak pembangunan Bendungan Jragung, Kamis (4/7/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Muhammad Hanugroho didampingi Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengunjungi lokasi pembangunan Bendungan Jlantah dan Jragung di Jawa Tengah.

“Memasuki pekan keempat bulan ini, realisasinya mencapai 86,09 persen,” kata Hanugroho dalam siaran pers Minggu (28/7/2024).

Pria yang akrab disapa Oho itu mengungkapkan, bendungan yang didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan memiliki panjang 404 meter tersebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3) itu diharapkan dapat membawa banyak manfaat.

Baca juga: Tol Cimanggis-Cibitung Rampung, Dirut Waskita: Cibubur ke Jagorawi Cuma 10 Menit

“Salah satu manfaatnya sebagai penyuplai kebutuhan air baku 150 liter per detik (l/dt) untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar,” ujar Oho.

“Manfaat lainnya, sebagai irigasi atau mengairi 1.494 hektar (ha) persawahan di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo, kabupaten Karanganyar,” tambahnya.

Dia mengatakan, Bendungan Jlantah mampu mereduksi banjir hingga 70,33 meter kubik per detik (m3/dt) dengan volume 1,436 juta m3.

Dia menjelaskan, bendungan tersebut juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, dengan sebesar 625 kilowatt (kw).

Baca juga: Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

“Melihat lokasinya yang cukup strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru di Desa Tlobo dan Karangsari, maka bendungan ini pun dapat menjadi objek wisata. Ada kesempatan untuk mengembangkan bidang pariwisata dan agrowisata,” tuturnya.

Oho melanjutkan, berbeda dengan Jlantah, kemajuan pembangunan Bendungan Jragung telah menyentuh hampir 50 persen. Sampai bulan depan ditargetkan realisasinya bisa menembus 58 persen.

Disebutkan, bendungan yang berada di Kabupaten Semarang ini akan memasok kebutuhan air baku di beberapa daerah di Jawa Tengah. Pasokan air mencakup sebesar 500 liter per detik untuk Semarang, 250 l/dt ke Demak, serta 250 liter per detik untuk Grobogan.

“Bendungan ini juga bermanfaat menyuplai air irigasi di persawahan seluas 4.528 ha yang turut berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro berkapasitas sebesar 1.400 kw dan berkesempatan pula dikembangkan menjadi agrowisata,” jelas dia.

Baca juga: Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Sebagai informasi, kedua bendungan di atas merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Adapun total nilai kontrak Bendungan Jlantah sebesar Rp 956 miliar, sementara Jragung senilai Rp 2,3 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat