Bos Danareksa Yakin Bisa Gaet Lebih Banyak Perusahaan Asing ke KIT Batang
BATANG, - Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi optimistis bisa menggaet lebih banyak perusahaan asing untuk berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, Jawa Tengah.
Adapun KITB saat ini berstatus anak usaha dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), salah satu anggota Danareksa.
Yadi bilang, pembangunan KITB yang sudah berjalan selama 4 tahun telah memiliki infrastruktur dan utilitas dasar yang lengkap. Mulai dari akses jalan tol, pelabuhan, maupun kereta api.
Baca juga: Genjot Utilisasi Gas Bumi Jateng, PGN Salurkan 8 BBTUD ke Produsen Kaca di KIT Batang
Kemudian sudah tersedia Instalasi Pengelolaan Air (IPA), Reservoir Air Baku Batang, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), hingga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
"Jadi secara nyata barangnya sudah ada, sudah jelas, harga kami kompetitif sekali, dan dukungan atas utilitas dasar jelas ada. Jalan kawasannya baik, konektivitas mau lewat darat, mau lewat rel kereta api, maupun lewat laut, ada semua," ujar Yadi saat ditemui di KITB, Jawa Tengah, dikutip Senin (29/7/2024).
Menurutnya, infrastruktur dan utilitas dasar yang tersedia, serta dukungan dari pemerintah, membuat banyak investor menanamkan dananya di KITB.
Saat ini pun sudah ada 18 perusahaan dengan total investasi Rp 14,8 triliun yang masuk ke KITB. Investasi yang masuk tak hanya dari Indonesia, tapi juga berasal dari sejumlah negara lain di Asia, Amerika, dan Eropa.
Baca juga: Kemenhub Berencana Bangun Pelabuhan di KIT Batang pada 2025
Momentum pembangunan KITB sendiri pun bertujuan untuk menangkap peluang dari perusahaan-perusahaan asing yang ingin merelokasi pabriknya dari China ataupun negara lainnya untuk beralih ke Indonesia.
Terkini Lainnya
- Kemenperin Pantau Langsung Sritex yang Tengah Kekurangan Bahan Baku
- Konsumen Bisa Cek Keaslian Bright Gas dengan Scan Barcode, Begini Caranya
- Daftar Emiten yang Bagi-Bagi Dividen Interim Jelang Akhir 2024
- CEO Indosat: Di Indonesia, Jumlah Akun Tiktok Lebih Banyak dari Rekening Bank
- PLN Gandeng Sembcorp-TGI Garap Proyek Hidrogen Hijau Terbesar di ASEAN
- Erick Thohir Thohir Rombak Jajaran Komisaris PLN, Ini Susunannya
- Peduli Kesehatan Mental, Bluebird Hadirkan "Well-Nest Ride"
- Gappri Khawatir Kenaikan Harga Jual Eceran SKT Berdampak ke Industri Hasil Tembakau
- Strategi DBS Indonesia Jaga Pertumbuhan Kredit Konsumer di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat
- Bank Mandiri Mantapkan Komitmen Ekonomi Berkelanjutan pada COP 29 di Azerbaijan
- Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun, Wamenhub: Kado Natal dan Tahun Baru
- Bank Mandiri Taspen Luncurkan Program Usaha Toko Frozen Mantap
- DBS Indonesia Manfaatkan Momen Lonjakan Paylater untuk Dongkrak Kredit Konsumsi
- Ini Daftar Barang yang Terdampak dan Tidak Terdampak PPN 12 Persen
- Tingkatkan Keamanan Data BUMN, Erick Thohir Gandeng Amazon Web Services
- CEO Nvidia Jensen Huang: Anda Tidak Akan Kehilangan Pekerjaan karena AI, tapi...
- Mentan: Inpres Kewajiban Penyerapan Susu Lokal Dihapus karena Intervensi IMF pada 1998
- Mampukah IHSG Menguat di Awal Pekan? Ini Rekomendasi Sahamnya
- Ada Sentimen Suku Bunga AS dan Kinerja Bank Besar, Berikut Rekomendasi Saham Pekan Ini
- Bantuan Pangan Stunting Dilanjut, Bapanas Salurkan 1 Kilogram Daging dan Telur Ayam Pekan Ini
- Jelang Pilkada Serentak, Bulog Pastikan Tak Ada Tambahan Beras Impor
- "Oleh-oleh" Sri Mulyani dari Brasil: Dukungan Tukar Utang hingga Pajak untuk Orang Superkaya