Pengusaha Butuh Insentif untuk Bangun Mal di IKN
JAKARTA, - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan, pendirian mal di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus dibarengi dengan insentif permodalan agar mal dapat berdiri di sana.
Hal itu lantaran jumlah populasi masyarakat di IKN masih sedikit yang dikhawatirkan tingkat pengunjung ke mal juga sedikit.
“Populasi di IKN masih belum banyak, sehingga dibutuhkan permodalan yang sifatnya ringan agar membantu pengelola mal yang harus menanggung beban yang cukup berat di IKN," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Baca juga: Kapal Pinisi Layani Perjalanan Wisata di IKN Mulai 1 Agustus 2024
“Pusat belanja itu perlu pelanggan, perlu customer artinya apa? Pusat belanja itu perlu populasi, perlu penduduk. Jadi saya kira mungkin saat ini di IKN populasinya kan belum banyak, jadi saya kira kalau membangun pusat perbelanjaan ini tentunya memiliki tantangan sendiri,” jelasnya.
“Karena pusat belanja itu untuk bisa hidup usahanya itu dia perlu konsumen, perlu populasi. Jadi saya kira mungkin untuk tahap pertama di IKN, mungkin pusat belanjanya tidak terlalu besar dulu, ukurannya kecil dan sebagainya. Tapi intinya adalah pusat belanja itu perlu populasi. Sedangkan di IKN populasinya kan masih belum banyak,” sambungnya.
Untuk diketahui, Otorita IKN telah memberikan berbagai insentif kepada investor pelopor di IKN.
Baca juga: Uji Coba Kereta Otonom IKN 5 Agustus, Tarif Digratiskan hingga Desember 2024
Terkini Lainnya
- Akuisisi NET TV Oleh MD Entertainment Ditargetkan Selesai Akhir Oktober 2024
- Kala Pemerintah Berencana Turunkan PPh Badan dan Naikkan PPN
- Soal Pembangunan IKN, Jokowi: Butuh Waktu dan Proses untuk Membangun Ibu Kota Besar
- Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Infrastruktur hingga Kesehatan untuk Korban Bencana Papua Nugini
- Paxel Kantongi Sertifikasi Halal Logistik
- Dituding AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia, Bahlil: Hanya "Black Campaign"
- 5 Penyedia Dompet Digital Kena Tegur karena Fasilitasi Judi "Online", Transaksi Paling Tinggi Rp 5,4 triliun
- BUMN Danareksa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya
- Kawal Penyelesaian 8 Koperasi Bermasalah, Kemenkop-UKM: KSP Indosurya dkk Baru Bayar Rp 3,4 T dari Total Tagihan Rp 26 T
- 360Kredi: Gaya Hidup "FOMO" Membawa Ketergantungan terhadap Utang Tidak Produktif
- Kemenkop-UKM Bubarkan 82.000 Koperasi Bermasalah sejak 2014
- Prepaid Artinya Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?
- Kenali 4 Modus Penipuan Mengatasnamakan Ditjen Pajak
- Mengenal Listrik Prabayar dan Bedanya dengan Pascabayar
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
- Soal Pembangunan IKN, Jokowi: Butuh Waktu dan Proses untuk Membangun Ibu Kota Besar
- OJK Sebut 20 BPR Bakal Tutup Tahun Ini
- Mal Tebar Diskon Belanja hingga 79 Persen mulai 8 Agustus 2024
- Ditopang Harga CPO, STAA Raup Penjualan Rp 2,69 Triliun pada Semester I 2024
- Soal Kabar "Reshuffle" Menteri ESDM, Arifin Tasrif: Ya Tunggu Aja
- Aturan Baru, Makanan Siap Saji Bisa Kena Cukai