pattonfanatic.com

Saham Teknologi Terkoreksi, S&P 500 dan Nasdaq "Merah"

Bursa saham AS.
Lihat Foto

NEW YORK, - Bursa saham AS atau Wall Street mayoritas berakhir di zona merah pada akhir perdagangan Selasa (30/7/2024) waktu setempat. Penurunan indeks tersebut terjadi setelah saham-saham teknologi mengalami pelemahan sepanjang perdagangan.

Investor juga mencerna laporan kuartal II korporasi dan memperhatikan pertemuan The Fed yang berkaitan dengan kebijakan suku bunga.

S&P 500 turun turun 0,5 persen dan berakhir pada level 5.436,44, dan Nasdaq Komposit melemah 1,28 persen dan berakhir pada posisi 17.147,42. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 203,4 poin, atau 0,5 persen dan ditutup pada level 40.743,33.

Baca juga: Ada Sentimen Suku Bunga AS dan Kinerja Bank Besar, Berikut Rekomendasi Saham Pekan Ini

Saham Nvidia ambles 7 persen, sementara saham Microsoft turun sekitar 0,9 persen. Raksasa terkait teknologi Amazon, Netflix, dan Meta Platforms juga melemah pada perdagangan hari Selasa.

Pekan ini pergerakan saham-saham di AS akan dibayangi oleh musim laporan pendapatan korporasi "big tech". Microsoft akan melaporkan pendapatannya usai perdagangan hari Selasa. Sementara Meta, Amazon, dan Apple akan dijadwalkan pekan  ini.

Data dari FactSet menyebutkan, musim pendapatan sejauh ini berjalan dengan baik, sebanyak 240 nama dari indeks S&P 500 telah melaporkan, dan sekitar 80 persen korporasi mencatatkan kinerja yang melampaui ekspektasi analis.

Baca juga: Mengenal Tipe Market Order di Bursa Saham dan Kegunaannya untuk Investor

"Kami melihat adanya peningkatan pertumbuhan pendapatan," kata kepala Edward Jones dan ahli strategi investasi senior Mona Mahajan mengutip CNBC.

"Kami pikir dengan pendapatan teknologi, ada standar yang tinggi. Kami melihat adanya penurunan dalam pengeluaran pada sektor AI,” jelasnya.

Mahajan menambahkan bahwa narasi soft landing tetap menjadi sentimen pasar. Menurut dia, potensi penurunan suku bunga dari bank sentral yang dipadukan dengan inflasi yang moderat dapat memberikan latar belakang yang kuat untuk pasar yang berkelanjutan.

Baca juga: Mayoritas Saham Merah, IHSG Ditutup Melemah

Pertemuan Fed

Pertemuan kebijakan dua hari The Fed dimulai pada hari Selasa, dimana para investor berharap Ketua The Fed, Jerome Powell akan memberi sinyal waktu dan jumlah penurunan suku bunga yang diharapkan dalam beberapa bulan ke depan.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, para Investor memperkirakan peluang 100 persen untuk penurunan suku bunga pada bulan September.

"Inflasi cenderung menurun, mendukung penurunan suku bunga Federal Reserve," kata kepala strategi global di Principal Asset Management Seema Shah.

"Hal ini, ditambah dengan prospek ekonomi yang masih kuat dan laba perusahaan yang kuat, akan memperkuat aset berisiko dan mengarah pada perluasan keuntungan dari sekadar teknologi,” tambah dia.

Baca juga: Dampak Gagal Bayar, Harga Saham-saham Terafiliasi Grup Kresna Anjlok

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat