Emiten Lo Kheng Hong, Gajah Tunggal Cetak Laba Bersih Rp 577,1 Miliar pada Semester I-2024

JAKARTA, - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) mencatatkan laba bersih Rp 577,1 miliar pada semester pertama tahun 2024.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, nilai tersebut tumbut tumbuh 60,7 persen dibanding laba bersih periode sama tahun 2023 sebesar Rp 359 miliar.
Emiten milik investor kawakan Lo Kheng Hong itu mencatatkan penjualan bersih yang tumbuh di semester I—2024 menjadi Rp 8,5 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 8,1 triliun.
Baca juga: Gajah Tunggal Bakal Tebar Dividen Rp 174,2 Miliar, Cek Jadwalnya

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, beban pokok penjualan meningkat menjadi Rp 6,6 triliun pada semester I-2024, atau naik dibanding semester I-2023 sebesar Rp 6,5 triliun.
Penjualan bersih dikurangi dengan beban pokok penjualan menghasilkan laba kotor senilai Rp 1,9 triliun. Nilai tersebut meningkat dari periode sama tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun.
Adapun jumlah aset per Juni 2024 tercatat sebesar Rp 19,5 triliun. Nilai tersbeut naik dari posisi Desember 2023 sebesar Rp 18,9 triliun.
Komposisinya, aset lancar Rp 8,6 triliun dan aset tidak lancar Rp 10,8 triliun.
Baca juga: Kunjungi Pembangunan IKN, Ini Kata Investor Senior Lo Kheng Hong
Sementara itu, utang atau liabilitas per Juni 2024 tercatat sejumlah Rp 10,7 triliun. Nilai tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode Desember 2023 sebesar Rp 10,6 triliun. Rinciannya liabilitas jangka pendek Rp 4,7 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 5,9 triliun.
Sebagai informasi Lo Kheng Hong memiliki 181,18 juta saham GJTL, atau setara dengan 5,19 persen dari total saham perseroan.
Terkini Lainnya
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- Bansos PKH 2025 Tahap 1 Kapan Cair? Ini Jadwal dan Cara Cek Penerima
- Trump Pangkas Birokrasi AS, 9.500 Pegawai Dipecat
- Harga Beras dan Cabai Melonjak, Ini Rinciannya
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Kereta Otonom Jadi "Feeder" Peserta Upacara 17 Agustus di IKN
- Seberapa Besar Penggunaan QRIS pada Pelaku Usaha Waralaba?
- Saham Teknologi Terkoreksi, S&P 500 dan Nasdaq "Merah"
- Tarif Masuk Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B, Berlaku mulai 2 Agustus 2024
- Produsen Susu Formula Dilarang Iklan dan Beri Diskon, YLKI Sebut Kebijakan Logis