Maybank Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 548 Miliar di Kuartal II-2024
JAKARTA, - PT Bank Maybank Indonesia Tbk atau BNII mencatat laba sebelum pajak atau profit before tax (PBT) senilai Rp 548 miliar pada kuartal II-2024. Angka tersebut tumbuh 6,2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan mengatakan, hasil tersebut didukung oleh kinerja bisnis yang membaik seiring pertumbuhan kredit dan pencadangan yang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Pencapaian kinerja tersebut menunjukkan profitabilitas bank yang kembali meningkat setelah dilakukan pencadangan yang bersifat pre-emptive secara signifikan pada kuartal pertama 2024," kata dia pada kuartal I-2024.
Baca juga: Bank Danamon Catat Laba Bersih Rp 1,5 Triliun pada Semester I 2024
Ia menambahkan, Bank Maybank mencatat penyaluran kredit senilai Rp 123,03 triliun. Jumlah itu tumbuh 11,9 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 109,97 triliun.
Sementara itu, Bank Maybank mencatat aset senilai Rp 189,16 triliun, Angka tersebut tumbuh 14,2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 165,62 triliun.
"Didukung utamanya oleh pertumbuhan kredit," imbuh dia.
Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, Bank Mandiri Sediakan Reverse Vending Machine
Sementara itu, simpanan nasabah ada senilai Rp 115,58 triliun, atau tumbuh 4,7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 110,38 triliun.
Selanjutnya, current account saving account (CASA) meningkat sebesar 10,6 persen, didukung simpanan giro yang tumbuh 15,5 persen dan tabungan yang naik 3,5 persen.
Adapun deposito berjangka menurun sebesar 0,8 persen dan sebesar 4,7 persen secara kuartalan sejalan dengan strategi pendanaan bank. Rasio CASA tumbuh menjadi 51,3 persen dari 48,6 persen.
Baca juga: Kuartal II-2024, Aset Bank BJB Tumbuh 16,6 Persen
Pendapatan bunga atau interest income pada semester pertama 2024 meningkat sebesar 9,9 persen didukung pendapatan yang lebih baik dari komposisi aset produktif serta upaya berkelanjutan untuk mengurangi dana mahal dan kredit dengan yield yang rendah.
Meski demikian, biaya dana tetap tinggi oleh karena tren perubahan suku bunga yang berdampak pada Pendapatan Bunga Bersih (NII) Bank yang menurun sebesar 2,6 persen.
NIM terkontraksi 62 bps menjadi 4,4 persen pada semester pertama 2024. Apabila ditinjau secara kuartalan, NII tercatat naik 0,4 persen sehubungan dengan upaya mengoptimalkan pendanaan.
Baca juga: Cara Mudah Transfer Saldo GoPay ke Rekening Bank
Pendapatan berbasis biaya atau fee-based income pada semester pertama 2024 dibukukan sebesar Rp 820 miliar dari Rp1,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
"Hal ini disebabkan oleh kinerja Global Market (GM) yang terdampak oleh pelemahan nilai tukar rupiah dan perubahan tren suku bunga global dan domsetik," terang Steffano.
Lebih lanjut, rasio kredit bermasalah atau Rasio Non-Performing Loan (NPL) membaik menjadi 2,7 persen (gross) dan 1,7 persen (net) dari 3,3 persen (gross) dan 2,2 persen (net).
Baca juga: SAP Bantu Transformasi Pengelolaan SDM Bank Danamon Pakai AI
Terkini Lainnya
- Pentingnya Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Kesuksesan Bisnis
- 21 Bank Setujui Restrukturisasi Utang Waskita Karya Rp 26,3 Triliun
- Daya Beli Masyarakat Melemah, Sektor Jasa Keuangan Masih Melaju
- Bulog Pastikan Stok Beras Nasional Tercukupi hingga Akhir Tahun
- IHSG Akhir Pekan Ditutup "Hijau", Rupiah Masih Menguat
- Pelaku Usaha Sebut Standar Desain Kemasan Polos Picu Rokok Ilegal
- Subsidi KRL Berbasis NIK Segera Masuk Pembahasan Pemerintah
- Pengusaha Desak Pemerintah Pertimbangkan Kembali soal Rencana Pemindahan Pintu Impor ke Indonesia Timur
- BEI Ungkap Penyebab 5 Perusahaan Tunda Melantai di Bursa
- Indonesia-Africa Forum Sepakati Kerja Sama Bisnis Rp 53,9 Triliun
- Kredit Tumbuh Pesat, Likuiditas Perbankan Kian Ketat
- Kementan Proyeksikan Impor Sapi 1 Juta Ekor dalam 5 Tahun Pemerintahan Prabowo
- Wapres Ingatkan Pentingnya Transportasi Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon
- Bos OJK: Pemulihan Daya Beli Berlangsung Lambat
- Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
- PRDA Gelar Program untuk Dukung Gaya Hidup Sehat
- Bank Danamon Catat Laba Bersih Rp 1,5 Triliun pada Semester I 2024
- Indodax Setor Pajak Kripto Hampir Rp 350 Miliar
- Aplikasi BRImo Catat Nilai Transaksi Rp 2.574 Triliun pada Semester I 2024
- Indonesia dan India Bersaing Incar Pasar Semikonduktor di ASEAN