Menimbang Pengelolaan Kekayaan Nasabah Kaya di Indonesia

JAKARTA, - Nasabah perbankan kelas atas atau mereka yang masuk ke dalam segmen affluent dan high net worth individual memiliki kecenderungan untuk selalu memastikan aset kekayaannya stabil.
Direktur Wealth and Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia Lanny Hendra mengatakan, pada dasarnya setiap individu di segmen ini memiliki preferensi masing-masing dalam menyusun portofolio kekayaannya, baik di kelas aset seperti properti maupun instrumen yang disediakan perbankan.
"Kalau properti itu kan lebih fixed. Sementara kalau kami bilang investasi di bank, tendensinya lebih likuid, tergantung on long term-nya juga" kata dia ketika ditemui di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Baca juga: Nasabah Kaya Perbankan Belum Tersengat Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Direktur Wealth and Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia Lanny Hendra ketika ditemui di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
"Selalu ada yang cash, ada juga yang lebih mid
term seperti bonds, ada juga yang sifatnya lebih long in terms of mutual fund equity," terang dia.
Sebagai contoh, Lanny menceritakan, seseorang yang akan menyekolahkan anaknya ke luar negeri pada dasarnya akan lebih banyak memegang valuta asing.
Hal itu berguna untuk menahan fluktuasi kurs yang mungkin terjadi.
Baca juga: Tabungan Nasabah Kaya Makin Menggelembung, Nilainya Lebihi Rp 4.600 Triliun
Di sisi lain, sebagan individu di kalangan ini juga menyukai kupon obligasi atau justru mutual fund.
Ada juga sebagian yang meletakkan uangnya di deposito untuk kemudian ditaruh selama enam hingga sembilan bulan agar mendapatkan imbal hasil maksimal di tengah kabar kemunginan penurunan suku bunga.
Terkini Lainnya
- Sejak Januari, 1,2 Juta Kiloliter B40 Sudah Disalurkan
- KAI Minta Maaf Pemesanan Tiket Lebaran Bermasalah, Pastikan Perbaikan Sistem
- 5 Ide Bisnis Menjanjikan dengan Peluang Sukses Tinggi
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Resmikan Gedung Nawasena Mandiri Corporate University, Erick Thohir: BUMN Harus Jadi Benteng Ekonomi Nasional
- BTN Salurkan Kredit Modal Usaha UMKM Rp 2,84 Triliun pada Semester I-2024
- Luhut Bikin Satgas untuk Perbaiki Investasi di Hulu Migas
- Bea Cukai Buka Data Isi 26.000 Kontainer ke Kemenperin
- Cara Cek Mutasi di ATM BCA, dari HP dan Laptop