Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 26,6 Triliun pada Semester I 2024
JAKARTA, - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI melaporkan laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 26,6 triliun pada Semester I 2024. Jumlah ini tumbuh 5,23 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, realisasi penyaluran kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 1.532 triliun di paruh pertama 2024. Angka tersebut tumbuh 20,5 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan kredit yang melebihi rata-rata industri perbankan ini tidak lepas dari stabilitas dan perkembangan ekonomi Indonesia, meskipun di tengah dinamika ekonomi global.
Baca juga: Bank OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 2,4 Triliun sampai Kuartal II 2024
"Untuk mendorong pertumbuhan kredit, Bank Mandiri berfokus pada perluasan ekosistem dan optimalisasi potensi di setiap wilayah, guna mencapai hasil maksimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah," jelas dia dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal II 2024 di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Ia memerinci, penyaluran kredit ke segmen korporasi menjadi kontributor terbesar, dengan realisasi mencapai Rp 561 triliun pada kuartal II-2024, atau meningkat 29,7 persen secara tahunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 433 triliun.
Selain korporasi, segmen komersial mencatat peningkatan kredit sebesar 21,7 persen secara tahunan menjadi Rp 262 triliun. Sementara kredit UMKM meningkat 6,3 persen secara tahunan mencapai Rp 127 triliun. Hal tersebut diikuti dengan laju kredit konsumer yang meningkat 9,02 persen secara tahunan menjadi Rp 116 triliun.
Darmawan menuturkan, penyaluran kredit tersebut, turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp 2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
"(Aset) naik 15 persen secara tahunan," imbuh dia.
Selain itu, Bank Mandiri juga mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,01 persen per Juni 2024. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode Juni 2024 di level 1,53 persen atau telah turun sebesar 52 basis poin (bps).
Sampai dengan Juni 2024, Bank Mandiri telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only di level optimal mencapai 332 persen.
Sementara itu, fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 15,4 persen secara tahunan menjadi Rp 1.651 triliun di Kuartal II-2024.
Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 17,9 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 23 persen secara tahunan menjadi Rp 612 triliun dan tabungan yang meningkat 13,4 persen secara tahunan menjadi Rp 626 triliun.
Pertumbuhan tersebut pun turut mendorong komposisi rasio dana murah (CASA Ratio) terus meningkat mencapai 79,7 persen secara bank only. Capaian ini menjadi level tertinggi dalam sejarah Bank Mandiri. Pencapaian ini ikut berkontribusi menjaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) bank only di level yang rendah sebesar 2,08 persen.
Lebih lanjut, pada pilar sustainable banking, hingga akhir Juni 2024, total portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp 278 triliun dengan pangsa pasar yang terus meningkat.
Dari jumlah tersebut, porsi portofolio hijau atau green portofolio telah mencapai Rp 139 triliun, atau naik 20,4 persen secara tahunan. Serupa, portofolio sosial juga menembus Rp 139 triliun meningkat sebesar 9,5 persen dari posisi setahun sebelumnya
Secara total, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri berhasil meningkat 14,7 persen dari posisi kuartal II-2023.
“Pembiayaan hijau telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti renewable energy termasuk pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Kenaikan di sektor renewable energy pada semester I-2024 cukup signifikan, yaitu sebesar sebesar 12,1 persen secara tahunan dari semester I-2023,” pungkas Darmawan.
Baca juga: Emiten Lo Kheng Hong, Gajah Tunggal Cetak Laba Bersih Rp 577,1 Miliar pada Semester I-2024
Terkini Lainnya
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Ini Deretan Bisnis Milik Arsjad Rasjid yang Didepak dari Ketua Kadin
- Kala Singapura Geram Gara-gara SBY Larang Ekspor Pasir Laut
- Lima Perusahaan RI Masuk Daftar Perusahaan Terbaik Dunia 2024
- Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Persyaratannya
- Ekspor Pasir Laut: Dilarang Megawati dan SBY, Diizinkan Lagi di Era Jokowi
- Mengolah Jeruk Jadi Produk Turunan, Jaga Alam yang Berujung Cuan
- Mengapa Singapura Sangat Membutuhkan Pasir Laut dari RI?
- Selama Sepekan, Harga Emas Antam Naik Rp 41.000 Per Gram
- Tak Akui Munaslub Kadin, Arsjad Rasjid Bakal Tempuh Jalur Hukum
- BTN Gelar Akad KPR Massal untuk 7.900 Rumah
- BRI Insurance Raih Penghargaan di Market Leaders Awards 2024
- Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya
- Emiten Alkes OMED Raup Laba Bersih Rp 143,9 Miliar pada Semester I 2024
- Aset dan Ekuitas Tumbuh, Hutama Karya Raup Laba Bersih Rp 396 Miliar pada Semester I-2024