pattonfanatic.com

Cerita Klinik-klinik Berkembang Berkat JKN

Suasana ruang pendaftaran pasien di Klinik Purwanegara by Ibunda, Banjarnegara, Jateng, yang melayani pasien JKN pada Senin (29/7/2024) pagi. Klinik Purwanegara adalah cabang dari Klinik Ibunda di Kecamtan Purwareja Klampok yang mengalami perkembangan setelah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak awal program JKN lahir pada 2014. Di ruang itu, terpampang juga media informasi berisi 7 janji layanan JKN faskes.
Lihat Foto

BANJARNEGARA, - Sejak diluncurkan, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bukan hanya telah memberikan akses kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat.

Program yang dikelola BPJS Kesehatan itu juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan fasilitas kesehatan (faskes) di berbagai daerah.

Dua klinik di Banjarnegara, Jateng, yaitu Klinik Ibunda dan Klinik Resa Medika, adalah contoh nyata bagaimana JKN telah menjadi katalisator bagi perkembangan layanan kesehatan di tingkat lokal.

Baca juga: Saat Ketua RT/RW di Solo Keroyokan Ajak Warga Daftar JKN-KIS

Buka cabang

Klinik Ibunda di Kecamatan Purwareja Klampok awalnya hanya merupakan sebuah klinik pratama yang memberikan layanan kesehatan dasar.

Namun, sejak bermitra dengan BPJS Kesehatan, Klinik Ibunda mengalami lonjakan pasien cukup signifikan. Hal ini memacu Klinik untuk meningkatkan kualitas dan jenis layanan yang ditawarkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Klinik Ibunda berkembang pesat dan bahkan berhasil membuka klinik cabang di Kecamatan Purwanegara.

Baru diluncurkan pada September 2023, Klinik Purwanegara by Ibunda kini sudah dipilih oleh sekitar 400 peserta JKN menjadi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) mereka.

Sementara itu, Klinik Ibunda di Klampok telah ditingkatkan statusnya menjadi klinik utama rawat inap.

Dengan peningkatan ini, Klinik Ibunda mampu menyediakan layanan kesehatan yang lebih komprehensif, termasuk layanan rawat inap. Hampir 100 persen pasien rawat inap adalah peserta JKN.

Di Klinik Utama Rawat Inap Ibunda, sekarang juga tersedia layanan dokter spesialis, yakni untuk anak, penyakit dalam, serta kandungan dan obgyn.

Founder dan Penanggung Jawab Klinik Utama Rawat Inap Ibunda, dr. Ismuhartinah, bersyukur setelah bekerja sama dengan BPJS, Klinik Ibunda bisa memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. 

Ia mencatat, Klinik Ibunda di Klampok sempat menjadi FKTP bagi sekitar 5.000 peserta JKN.

“Yang kami alami, bermitra dengan BPJS sangatlah menguntungkan. Utamanya, kami jadi terpacu untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan sesuai dengan standar mereka. Itu termasuk dalam hal infrastruktur, peralatan medis, maupun kualifikasi staf medis. Misalnya, dari segi kompetensi dokter, kami didorong untuk selalu meng-update keilmuan. Dokter harus memiliki beberapa sertifikat keahlian, seperti penanganan kegawatdaruratan, dan lain sebagainya,” jelas Ismu saat diwawancarai , Senin (29/7/2024).

Baca juga: Cerita Perantau, Hilang Risau berkat JKN

Pada akhirnya, kata dia, Klinik Ibunda merasa senang ketika bisa memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat.

Ismu bercerita, sedari awal lahir pada 2007, Klinik Ibunda langsung bekerja sama dengan PT Askes. Ketika PT Akses bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan pada 2014, Klinik Ibunda pun langsung siap melayani peserta JKN.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat