Wall Street "Bergembira", Dengar Kabar The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga pada September
NEW YORK, - Bursa saham AS atau Wall Street menghijau usai The Fed berencana memangkas suku bunga pada September mendatang. Para investor juga mulai kembali masuk ke saham - saham teknologi berkapitalisasi besar, yang mendorong saham ‘blue chips’ melonjak.
Indeks S&P 500 melonjak 1,58 persen dan ditutup pada level 5.522,30, sementara Nasdaq Komposit naik 2,64 persen menjadi berakhir pada level 17.599,40. Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 99,46 poin, atau 0,24 persen dan ditutup pada level 40.842,79.
Ketiga indeks juga sempat melesat ke level tertinggi pada perdagangan Rabu, dimana Dow Jones sempat naik 455,30 poin, atau 1,1 persen. S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing sebanyak 2,1 persen dan 3,2 persen.
Selama konferensi pers Rabu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan jika data terus memberikan keyakinan kepada bank sentral bahwa inflasi terus melambat, dengan demikian Bank Sentral siap untuk bergerak.
"Jika tantangan itu terpenuhi, penurunan suku bunga kebijakan kami dapat segera dibahas pada pertemuan berikutnya di bulan September," kata Powell.
Baca juga: The Fed Diramal Turunkan Suku Bunga Lebih Cepat, Bagaimana dengan BI?
Dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Powell menyampaikan nada yang sedikit lebih optimis dalam pernyataan pascapertemuan. Dia bilang, dalam beberapa bulan terakhir, terjadi kemajuan pada inflasi dan mendekati target 2 persen.
"The Fed menggunakan, pernyataan hari ini dilakukan untuk mempersiapkan pasar mengenai rencana pemotongan suku bunga mendatang, ketika tingkat inflasi membaik,” ujar kepala ekonom LPL Jeffrey Roach mengutip CNBC.
“The Fed dapat memangkas suku bunga tetapi tetap mempertahankan suku bunga dana nominal di atas tingkat inflasi. Pasar kemungkinan akan merespons dengan baik terhadap perubahan itu,” tambahnya.
Baca juga: Suku Bunga The Fed Bayangi Pergerakan IHSG Pekan Ini, Simak Rekomendasi Saham dari IPOT
Data pekerjaan yang dirilis pada Rabu juga mengisyaratkan ekonomi yang melambat dan mendukung upaya para bankir sentral untuk mengurangi inflasi.
Berdasarkan laporan ADP terbaru, pertumbuhan lapangan kerja swasta melambat lebih jauh pada bulan Juli karena laju kenaikan upah turun ke level terendah dalam tiga tahun.
Nama-nama perusahaan teknologi berkapitalisasi besar bangkit kembali selama sesi perdagangan hari Rabu. Saham Nvidia melonjak 12,8 persen, dan memangkas sebagian kerugian bulan ini karena saham tersebut membukukan hari terbaiknya sejak 22 Februari.
Baca juga: S&P 500 dan Nasdaq Sentuh Rekor Usai The Fed Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga
Sementara itu, pembuat chip melonjak karena hasil yang lebih baik dari perkiraan, dimana pesaingnya Advanced Micro Devices memicu optimisme di sektor semikonduktor.
Saham teknologi lainnya seperti Apple, Meta Platforms, dan Amazon juga menguat pada akhir sesi Rabu. Namun, Microsoft turun lebih dari 1 persen, karena pendapatan cloud kuartalan yang melemah.
Saham Boeing naik 2 persen setelah mengumumkan CEO baru. Namun, perusahaan pembuat pesawat terbang itu, juga melaporkan kerugian yang lebih besar dari perkiraan dan pendapatan yang mengecewakan untuk kuartal kedua.
Sementara itu, saham Humana turun 10,6 persen setelah memberikan outlook kinerja yang lemah. Dengan kebangkitan sektor teknologi pada hari Rabu, Nasdaq Composite mengakhiri bulan Juli di zona merah, turun sekitar 0,8 persen.
S&P 500 naik 1,1 persen untuk bulan tersebut, sementara Dow membukukan kenaikan 4,4 persen dan menjadi bulan terbaiknya sejak Desember di tengah rotasi investor ke saham - saham cyclical.
Terkini Lainnya
- Efek Trump, Indonesia Kebanjiran Investor Asal China
- J&T Express Undang 500 UMKM Bahas Inovasi Bisnis hingga Pembiayaan Logistik
- Catat, Ini 97 Pinjol Resmi Berizin OJK Berlaku Desember 2024
- Program Balappoin UMKM Jempolan, Strategi Bank Mandiri Bantu UMKM Lokal “Go International”
- DPR Apresiasi Peran BNI Bangun Ekonomi Daerah
- Gencarkan "UMKM BISA Ekspor", Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jatim
- Kementerian UMKM: Struktur Ekonomi Indonesia 99,99 Persen dari UMKM
- Sudah 39,7 Juta KL, Pertamina Target Penyaluran BBM Subsidi 48,6 juta KL di Akhir 2024
- Belum Dibahas di Kabinet, Isu Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara Masih Jadi Sorotan
- Beberkan Tugas Satgas Pengawasan Impor, Cak Imin: Bisa Usul Perubahan Regulasi ke Presiden
- Temuan Besar Potensi Migas di Indonesia Bagian Barat Capai 4,3 Miliar Setara Minyak
- Komisi V DPR Ramai-ramai Minta Menteri PKP Bikin "Blueprint" 3 Juta Rumah
- Apa Itu Laba Bersih? Pengertian, Rumus, dan Contoh Perhitungannya
- Harga Konsentrat Tembaga dan Timbal Turun di Pasar Dunia, Ini Sebabnya Kata Kemendag
- Imbas PPN 12 Persen, Pendapatan Industri Asuransi Umum Bisa Tergerus
- [POPULER MONEY] Kereta Otonom Jadi "Feeder" Peserta Upacara 17 Agustus di IKN | Menteri ESDM Bakal Diganti Bahlil?
- Panduan Transfer Uang di ATM BRI, BCA, BNI, Mandiri, dan BSI
- Melihat "Urban Farming" Terbesar di Cikini
- Tangkal Judi "Online" Bertumbuh, Pemerintah Batasi Akses VPN Gratis
- Cara Tarik Tunai Saldo OVO di ATM BCA dan Biayanya