Emiten Layanan Internet WIFI Cetak Laba Rp 89,8 Miliar Melonjak 878,5 Persen
JAKARTA, - Perusahaan layanan internet PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) dengan kode emiten WIFI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 89,9 miliar pada semester pertama tahun 2024.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, laba tersebut melonjak 878,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 9,4 miliar.
Pertumbuhan laba bersih pada semester I-2024, ditopang oleh pendapatan yang meningkat sebesar 40,1 persen menjadi Rp 309 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 220,5 miliar.
“Pendapatan bersih dan laba bersih perseroan dikontribusikan dari segmen bisnis telekomunikasi dan segmen bisnis periklanan,” kata Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk, Gilman Nugraha dalam keterangan resmi, Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Surge (WIFI) Targetkan Percepat Infrastruktur Internet ke 25 Juta Rumah
Adapun beban pokok perseroan tercatat mengalami penurunan menjadi Rp 129,6 miliar pada semester I-2024 dibanding dengan periode sama tahun sebelumnya Rp 137 miliar.
Pendapatan usaha bersih yang dikurangi dengan beban pokok pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp 179,3 miliar. Nilai tersebut meningkat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 83,4 miliar.
Adapun total aset mengalami peningkatan 37,2 persen dari Rp 1,56 triliun per Desember 2023 menjadi Rp 2,13 triliun pada semester I-2024. Rinciannya, aset lancar Rp 405,1 miliar, dan aset tidak lancar Rp 1,7 triliun.
Sementara itu, liabilitas atau utang meningkat menjadi Rp 1,3 triliun per Juni 2024 dibanding Desember 2023 sebesar Rp 821,5 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 386,9 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 918 miliar.
Baca juga: Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat
Outlook Bisnis WIFI
Gilman mengatakan, WIFI telah mempersiapkan diri dalam menghadapi potensi lonjakan kebutuhan konektivitas di masa yang akan datang.
Saat ini WIFI mengoperasikan 7.000 km infrastruktur backbone serat optik berkapasitas besar di sepanjang jalur kereta serta jalur lainnya di Pulau Jawa.
“Kami juga telah berinvestasi pada penyediaan bandwidth berkapasitas besar hingga 64.000 Gbps,” ujarnya.
Dalam mendukung aktivitas Cloud Computing ke depan, WIFI juga telah membangun dan mengoperasikan 58 Edge Data Center (EDC) yang tersebar di berbagai kota di Pulau Jawa, yang masih dapat ditingkatkan hingga 592 lokasi di Pulau Jawa.
Saat ini EDC juga telah digunakan para ISP untuk colocation dan solusi Content Delivery Network (CDN) bagi para Cloud Provider.
Baca juga: Tarif Internet Starlink Vs Provider Lokal, Mana Lebih Murah? Ini Penjelasan Kominfo
Perseroan juga telah menyelesaikan tahap pertama pembangunan 200.000 homepass untuk ISP (Internet Service Provider) lokal, serta merampungkan kerjasama dengan operator dalam membangun 1 juta homepass sambungan internet tetap (Fixed Broadband).
Sementara itu, anak usaha WIFI, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) juga telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 600 miliar untuk capital expenditure dan perluasan infrastruktur konektivitas.
Saat ini PT Integrasi Jaringan Ekosistem telah memiliki sekitar 200 mitra dan klien diantaranya NTT Indonesia, Starlink Services Indonesia, My Republic, Lightstorm, Huawei Cloud, Qualcomm, BDDC, Trans Hybrid Communication, hingga Pertamina Gas Negara.
WIFI juga telah menyepakati kerjasama dengan Nokia Indonesia dalam menyediakan konektivitas jaringan end-to-end untuk memberikan layanan internet berkecepatan tinggi, dan terjangkau kepada 25 juta rumah tangga di pulau Jawa. Layanan internet tersebut nantinya akan diperluas ke pulau-pulau lain di Indonesia.
“Ke depan kami harapkan dapat meningkatkan kinerja kami secara konsisten dalam memberikan layanan internet yang handal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat,” tegas dia.
Terkini Lainnya
- Transformasi GBK yang Buahkan Pendapatan Tertinggi Sepanjang Masa
- Syarat dan Cara Bayar Tunggakan BPJS Kesehatan
- Inflasi Agustus 2024 Stabil Karena Harga Pangan Terkendali
- Cara Mudah Dapat QR Code untuk Beli BBM Pertalite
- 46.000 Orang Terkena PHK, Pekerjaan Lepas Ini Bisa Jadi Cara Cari Cuan
- PMI Manufaktur Agustus 2024 Turun, Kemenkeu Ungkap Penyebabnya
- Pegadaian Targetkan Laba Bersih Rp 5,3 Triliun di 2024
- Kementerian Investasi Minta Tambahan Anggaran Rp 889,3 Miliar untuk Tahun 2025
- Bank Mandiri Bagikan Rahasia Sukses Transformasi Digital di IAF 2024
- Rosan Ungkap Alasan Tesla Ogah Berinvestasi di Indonesia
- BEI Lapor Ada 23 Perusahaan yang Bakal Melantai di Bursa, 5 Entitas Punya Aset Jumbo
- Anggaran Belanja Pegawai 2025 Naik Buat Kementerian dan Badan Baru? Ini Kata Kemenkeu
- Mandiri Sekuritas Naikkan Proyeksi IHSG Sampai 8.000 di Akhir Tahun
- Anggaran Dipangkas, BKPM Sebut Target Investasi Sulit Tercapai
- Simak Cara ke GBK Naik TransJakarta untuk Misa Akbar Bersama Paus Fransiskus
- Jurus Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Cabai
- Perundingan I–GCC FTA Diluncurkan, Mendag Zulhas Optimistis Ekspor RI ke Negara Teluk Meroket
- Inflasi Dekati Target 2 Persen, The Fed Putuskan Tahan Suku Bunga
- Bank Aladin Syariah Bukukan Pembiayaan Rp 4 Triliun sampai Semester I-2024
- Wall Street "Bergembira", Dengar Kabar The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga pada September