Emiten Prajogo Pangestu, BREN Cetak Laba 941,4 Miliar pada Semester I-2024
JAKARTA, - Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), mencatatkan laba bersih pada semester pertama 2024 sebesar 57,93 juta dollar AS atau setara dengan Rp 941,4 miliar (kurs Rp 16.260 per dollar AS).
Mengutip laporan keuangan perusahaan, nilai ini naik tipis 0,4 persen dibandingkan dengan laba bersih pada semester I-2023 sebesar 57,64 juta dollar AS atau setara dengan Rp 937,2 miliar.
Meskipun mencatatkan pertumbuhan laba bersih, pendapatan per semester I-2024 mengalami penurunan. Pada periode Juni 2024 pendapatan BREN sebesar 290 juta dollar AS, sementara pada semester pertama 2023 pendapatan BREN sebesar 296,9 juta dollar AS.
Adapun beban depresiasi dan amortasi mengalami kenaikan menjadi 36,9 juta dollar AS pada semester I-2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 36,7 juta dollar AS.
Baca juga: Saham BREN Turun 26,58 Persen dalam Sepekan, Prajogo Pangestu Tak Lagi Orang Terkaya di RI
Beban kompensasi dan tunjangan karyawan juga meningkat menjadi 21,9 juta dollar AS pada semester I-2024 dibandingkan periode sama tahun 2023 sebesar Rp 22,1 juta dollar AS.
Beban keuangan juga meningkat menjadi 67,9 juta dollar AS pada semester I-2024 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar 66,7 juta dollar AS.
Dengan demikian laba sebelum pajak penghasilan yang dibukukan BREN sebesar 143 juta dollar AS atau turun dibandingkan periode semester I-2023 sebesar 152 juta dollar AS.
Adapun beban pajak penghasilan susut menjadi 69,3 juta dollar AS dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 73,6 juta dollar AS.
Selisih antara laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak menghasilkan laba periode berjalan sebesar 73,6 juta dollar AS pada semester I-2024 atau turun dibanding periode sama tahun sebelumnya 78,3 juta dollar AS.
Baca juga: Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak
Jumlah aset BREN per Juni tercatat sebesar 3,7 miliar dollar AS atau meningkat dibandingkan periode Desember 2023 sebesar 3,5 miliar dollar AS. Terdiri dari aset lancar sebesar 667,5 juta dollar AS, dan aset tidak lancar 3,03 miliar dollar AS per Juni 2024.
Sementara itu, liabilitas atau utang meningkat menjadi 3 miliar dollar AS pada periode semester I-2024 dibandingkan periode Desember 2023 sebesar 2,8 miliar dollar AS. Komposisinya, liabilitas jangka panjang sebesar 2,7 miliar dollar AS dan liabilitas jangka pendek 300 juta dollar AS per Juni 2024.
Terkini Lainnya
- Laba Bersih TOBA Tumbuh 128,8 Persen...
- Indonesia bersama Korea Selatan Makin Yakin...
- Kurs Rupiah Hari Ini di BRI...
- Rupiah Kembali Tertekan, Bank Mulai Jual...
- Naik 20,2 Persen, Laba Bersih BSI...
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5...
- Sederet Kewajiban Jiwasraya di Masa Tunggu...
- Masuk AS, Udang Indonesia Kena Bea...
- Beban Pengeluaran Kelas Menengah yang Terus Melonjak, Terutama buat Transportasi
- Ada Kunjungan Paus Fransiskus, 8 KA Angkut Penumpang di Stasiun Jatinegara
- Pegadaian Dukung Generasi Muda Ciptakan Solusi Bisnis Berkelanjutan
- Sri Mulyani Evaluasi Insentif PPh UMKM 0,5 Persen, Bakal Diperpanjang?
- IHSG Parkir di Zona Merah, Rupiah Melemah
- Kementan Ingin Kembangkan "Champion" Cabai untuk Jaga Stabilitas Harga
- Sederet Kewajiban Jiwasraya di Masa Tunggu Pembubaran Perusahaan
- Kementan Sebut Komoditas Cabai dan Bawang Merah Langganan Sumbang Inflasi
- Ekonom: Aset Industri Perbankan Syariah Bakal Segera Tebus Rp 1.000 Triliun
- Sri Mulyani: Program Makan Bergizi Gratis Tak Gunakan Dana BOS hingga Gaji Guru
- Wapres Sebut Potensi Ekonomi Syariah RI Besar, tetapi Ini Tantangannya
- BRI Insurance Jalin Kemitraan dengan Bank Jatim untuk Perluas Layanan Asuransi
- Hari Pelanggan Nasional, Blibli Tebar Poin "Reward"
- Mau Beli Rumah? Simak Daftar Suku Bunga Dasar KPR Terbaru dari BTN hingga BCA
- Kementan Pastikan Stok Cabai Nasional Aman hingga Akhir Tahun
- Sri Mulyani Evaluasi Insentif PPh UMKM 0,5 Persen, Bakal Diperpanjang?
- Ada Sentimen Suku Bunga The Fed, Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini?
- Emiten Layanan Internet WIFI Cetak Laba Rp 89,8 Miliar Melonjak 878,5 Persen
- Jurus Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Cabai
- Perundingan I–GCC FTA Diluncurkan, Mendag Zulhas Optimistis Ekspor RI ke Negara Teluk Meroket
- Inflasi Dekati Target 2 Persen, The Fed Putuskan Tahan Suku Bunga