Ungguli Jerman, Indonesia Punya Jumlah Startup Terbanyak Ke-6 di Dunia
JAKARTA, - Indonesia memiliki jumlah perusahaan rintisan atau startup terbanyak keenam di dunia. Dalam hal ini, Indonesia bahkan mengungguli Jerman.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) 2024, Kamis (1/8/2024).
"Jumlah startup kita di peringkat keenam secara global, bahkan kita lebih tinggi daripada Jerman. Jadi kita di ASEAN nomor satu. Singapura di peringkat ke-11," ujar dia.
Ia menjelaskan, Indonesia menunjukkan kemajuan pesat dalam ekosistem dan keuangan digital. Hal tersebut tercermin dari peningkatan World Digital Commpetitivness. Pada 2019, Indonesia masih berada di peringkat 56. Sedangkan pada 2023, Indonesia telah naik ke peringkat ke-45.
"Jadi naik 11 tingkat," imbuh dia.
Baca juga: Jumlah Startup di Indonesia Capai 2.566, Terbanyak Ke-6 di Dunia
Selain itu, Airlangga juga menjelaskan, Indonesia memiliki 15 unicorn dan 2 decacorn.
Dari decacorn tersebut, salah satu yang telah go global adalan GOTO. Saat ini GOTO telah beroperasi di Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, India, dan China.
Selain itu, ada juga JNT Express yang melayani pengiriman logistik di 13 negara.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan, Indonesia telah menjadi tujuan investasi digital terbesar kedua setelah Singapura. Sedikit catatan, nilai investasi digital ke Indonesia mendekati 2 miliar dollar AS.
Baca juga: Lima Startup Korea Selatan Pelajari Pasar Indonesia
Untuk meningkatkan ekonomi digital di Indoensia, ia bilang, butuh infrastruktur digital yang merata. Saat ini, Pulau Jawa masih mendominasi tingkat teratas daya saing digital karena ditopang oleh ketersediaan infrastruktur.
Namun demikian, Sulawesi Tenggara masuk ke dalam 8 besar. Hal tersebut didorong oleh lokasi dan proyek infrastruktur digital dan Palapa Ring di Paket Tengah.
"Ini bukti bahwa pemerataan infrastruktur harus kita dorong," tutup dia.
Terkini Lainnya
- IHSG Ditutup Naik, Rupiah Menguat ke Kisaran 15.400
- Perhelatan IAF 2024, PGN Siap Jalin Kerja Sama Low Carbon Business
- Tanda Pelemahan Daya Beli Kian Nyata, Ini Strategi Bank Mandiri Jaga Kredit Konsumer
- BNI Resmikan Kantor Perwakilan di Sydney, Jadi Bank RI Pertama di Australia
- Pungutan dari Pemerintah yang Ada Imbalan Secara Langsung Disebut?
- Penerapan B40, BPDPKS Butuh Tambahan Anggaran
- Dukung Pengembangan Pengusaha Lokal, Erick Thohir Luncurkan Kurikulum UMKM Berbasis Digital
- Insentif Pemungutan Pajak dan Restribusi Daerah Termasuk Kelompok Apa?
- Luhut Ungkap Rencana Pemerintah Gunakan AI untuk Salurkan BBM Subsidi
- KPPU: Dugaan Persekongkolan Tender Konstruksi Pipa Gas Cisem 2 Masuk Tahap Penyelidikan
- Faisal Basri Wafat, Boediono: Saya Kehilangan Sahabat yang Pemikirannya Jernih dan Tajam
- Kenang Faisal Basri, Sri Mulyani: Kritik Beliau Penting untuk Perbaiki Regulasi
- Tony Fernandes Sebut Biaya Bahan Bakar Pesawat di Indonesia Paling Tinggi Sedunia
- Gojek Tutup Bisnis Ojol di Vietnam, Kalah Saing?
- BNI Kenalkan Konsep Layanan Baru di Hari Pelanggan Nasional 2024
- Gojek Tutup Bisnis Ojol di Vietnam, Kalah Saing?
- Pengerjaan Hunian Pekerja Konstruksi Tahap 2 di IKN Cuma 29 Jam
- 3 Rangkaian Kereta Otonom Ternyata Pinjaman dari China, Hanya untuk Uji Coba di IKN
- Indonesia Alami Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Juli Angkanya 0,18 Persen
- Kembali Hadir, FUN ASIA EXPO 2024 Tampilkan Produk dan Teknologi Terbaru Industri Taman Hiburan
- Shell, BP, Vivo Kompak Naikkan Harga, Pertamina Tetap Tahan Harga