pattonfanatic.com

Naik 25 Persen, Harita Nickel Catatkan Pendapatan Rp 12,80 Triliun di Semester I-2024

Area Operasional Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara.
Lihat Foto

JAKARTA, - Perusahaan tambang PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan pendapatan Rp 12,80 triliun di semester I-2024. Capaian itu naik 25 persen dari periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 10,24 triliun.

Head of Investor Relations Harita Nickel Lukito Gozali mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong peningkatan output produksi dan volume penjualan yang lebih tinggi di seluruh operasi penambangan dan pengolahan.

Kapasitas produksi Harita Nickel pun tumbuh seiring naiknya kapasitas dari smelter RKEF dan fasilitas pemurnian HPAL. Operasi penambangan juga mengalami peningkatan penjualan bijih nikel didukung naiknya kebutuhan untuk smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha Harita Nickel.

Baca juga: Menilik Pertumbuhan Masyarakat di Sekitar Kawasan Smelter di Sulawesi Dulu dan Kini

"Meskipun kondisi pasar yang bergejolak, kami berhasil meningkatkan kapasitas produksi dan mempertahankan profitabilitas yang kuat," ujar Lukito dalam keterangannya dikutip Kamis(1/8/2024).

"Inisiatif strategis kami dan peningkatan efisiensi yang terus-menerus telah menempatkan kami dengan baik untuk memenuhi permintaan global yang meningkat akan nikel, terutama di sektor baterai kendaraan listrik," lanjutnya.

Secara rinci, volume penjualan bijih nikel di paruh pertama tahun ini mencapai 8,37 juta wet metric ton (wmt), naik 29 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 6,49 juta wmt.

Baca juga: Wujudkan Komitmen Bisnis Berkelanjutan, Harita Nickel Dukung Target Nasional Rehabilitasi 600.000 Hektar Mangrove

Operasi RKEF tercatat mengalami peningkatan output produksi FeNi sebesar 69 persen dari tahun ke tahun, mencapai 63.414 ton di akhir Juni 2024, melebihi kapasitas produksi.

Operasi HPAL juga mengalami peningkatan output produksi MHP Ni sebesar 28 persen dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya, dengan total 38.334 ton di paruh pertama tahun 2024.

Pertumbuhan itu didukung oleh peningkatan produksi fasilitas pemurnian dari PT HPL yang melebihi kapasitas produksi dan fasilitas pemurnian HPAL kedua, PT ONC, yang sudah mulai produksi di kuartal II-2024.

Baca juga: RUPST Harita Nickel, Setujui Rencana Buy Back Saham Senilai Rp 1 Triliun

Kinerja produksi dan penjualan tersebut pun membuat Harita Nickel mencatatkan laba kotor sebesar 2,2 triliun di kuartal II-2024, naik 36 persen dari kuartal I-2024 yang sebesar 1,6 triliun.

"Peningkatan ini juga didukung oleh membaiknya harga nikel global di kuartal kedua yang memberikan kontribusi positif terhadap laba kotor perusahaan," kata Lukito.

Sementara itu, EBITDA perusahaan juga meningkat 49 persen menjadi sebesar Rp 3,1 triliun di kuartal II-2024 2024, naik Rp 2,1 triliun dari kuartal sebelumnya.

Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal II-2024 sebesar 1,8 triliun, meningkat 80 persen dari kuartal I-2024 yang sebesar Rp 1 triliun.

"Harita Nickel tetap fokus pada ekspansi kapasitas produksi dan optimalisasi operasinya. Investasi strategis perusahaan dalam fasilitas peleburan dan pemurnian diharapkan dapat lebih meningkatkan produksi dan mendorong pertumbuhan jangka panjang," tutupnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat