BCA Syariah Bukukan Laba Bersih Rp 89,4 Miliar Sepanjang Semester I 2024
JAKARTA, - PT Bank BCA Syariah melaporkan perolehan laba bersih senilai Rp 89,4 miliar sampai semester I-2024.
Angka tersebut tumbuh 20,9 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Seiring dengan itu, BCA Syariah membukukan total penyaluran pembiayaan senilai Rp 9,5 triliun pada periode yang sama.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, jumlah tersebut tumbuh 21 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 26,6 Triliun pada Semester I 2024
"Pertumbuhan laba BCA Syariah didorong oleh manajemen aset dan liabilitas yang berimbang dari penyaluran pembiayaan dan akselerasi teknologi yang mendorong penghimpunan dana pihak ketiga," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (1/8/2024).
Ia memerinci, pertumbuhan pembiayaan terjadi di semua segmen baik komersial, konsumer maupun UMKM.
Portofolio pembiayaan komersial masih menjadi kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 68,8 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp 6,6 triliun.
Jumlah tersebut diikuti oleh portofolio pembiayaan UMKM dengan komposisi 19,5 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp 1,9 triliun.
Sementara pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 91,1 persen atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Yuli menuturkan, penyaluran pembiayaan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian tercermin pada kualitas pembiayaan yang terjaga tetap rendah. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,36 persen dan net 0,18 persen.
Selain pertumbuhan dalam penyaluran pembiayaan, BCA Syariah juga mencatatkan pertumbuhan pada Dana Pihak Ketiga (DPK).
Pada semester I-2024 ini, DPK BCA Syariah tercatat Rp 11,2 triliun, atau meningkat 11,9 persen secara tahunan menjadi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan demikian, perolehan current account saving account (CASA) BCA Syariah mencapai 36,3 persen dari total DPK.
Baca juga: Laba BTPN Turun 15 Persen pada Semester I 2024, Ini Sebabnya
Terkini Lainnya
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Ekstrak Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Ini Deretan Bisnis Milik Arsjad Rasjid yang Didepak dari Ketua Kadin
- Kala Singapura Geram Gara-gara SBY Larang Ekspor Pasir Laut
- Lima Perusahaan RI Masuk Daftar Perusahaan Terbaik Dunia 2024
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Bandara VVIP IKN Belum Dapat Dioperasikan pada 17 Agustus, Menhub: Diundur Jadi Akhir Bulan Ini
- Mulai 1 September 2024, Shopee Terapkan Biaya Admin Baru untuk Seller
- Soal Bahlil Akan Jadi Menteri ESDM, Kementerian Investasi: Beliau Masih di BKPM
- BKPM: Hilirisasi Sumbang Investasi Rp 181,4 Triliun di Semester I-2024
- Kemenperin Bantah Telah Terima Surat Penjelasan Isi 26.000 Kontainer dari Bea Cukai