Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 765,19 Miliar sampai Semester I 2024
JAKARTA, - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau ADMF melaporkan laba bersih setelah pajak senilai Rp 765,19 miliar sampai semester I-2024.
Angka itu turun 6,5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 818,45 miliar.
Seiring dengan itu, pembiayaan baru Adira Finance tercatat Rp 20 triliun. Angka itu turun 2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan, hal tersebut disebabkan oleh lesunya industri otomotif.
"Hal tersebut dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun, suku bunga yang masih tinggi, serta depresiasi nilai tukar rupiah," kata dia dalam konferensi pers Update Kinerja Keuangan Adira Finance Semester I-2024, Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Promo Adira Finance di DXPO 2024, Bunga mulai 2,68 Persen
Ia menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan Adira Finance adalah dengan menggenjot pembiayaan segmen non-otomotif yang tumbuh 21 persen secara tahunan mencapai Rp 4,6 triliun pada periode yang sama.
"Pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non-otomotif perusahaan," imbuh dia.
Sejalan dengan itu, Adira Finance juga mencatat pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp 4,3 triliun. Jumlah tersebut mencakup 22 persen dari total pembiayaan baru yang dibukukan perusahaan.
Baca juga: Adira Finance Salurkan Pembiayaan Baru Rp 20 Triliun sampai Semester I-2024
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Adira Finance Sylvanus Gani Kukuh Mendrofa melaporkan, Adira Finance membukukan total pendapatan mencapai Rp 5 triliun, atau naik 11 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, total beban meningkat sebesar 16 persen secara tahunan menjadi Rp 4 triliun.
"Peningkatan pada beban ini disebabkan oleh naiknya biaya pendanaan perusahaan seiring dengan peningkatan suku bunga," tutup dia.
Baca juga: Adira Finance Sebut Asuransi Wajib Kendaraan Bakal Kurangi Risiko
Sebagai informasi, Adira Finance yang sebagian besar portofolio bisnisnya berada di sektor otomotif terdampak dengan lesunya bisnis otomotif.
Asal tahu saja, penjualan ritel mobil baru tercatat mengalami penurunan 15 persen secara tahunan sampai paruh pertama 2024, atau sekitar 432.000 unit mobil.
Di sisi lain, penjualan sepeda motor tercatat telah mencapai 3 juta unit, atau berada pada posisi stabil.
Terkini Lainnya
- Malaysia dan Kamboja Kompak Larang Ekspor Pasir Laut ke Singapura
- Soal Ekspor Pasir Laut, Kemendag: Yang Diekspor Sedimen...
- Membandingkan Sepak Terjang Bisnis Anindya Bakrie Vs Arsjad Rasjid
- Dualisme Kepemimpinan Kadin Berpotensi Bikin Investasi Melambat
- Mendorong Penerapan Ekonomi Sirkular pada Industri PVC
- "Titipan" Menhub Budi Karya untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Alasan BI Tak Tunggu The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan
- Ini Proyek Reklamasi Raksasa Singapura yang Bergantung Pasir Impor
- Masa Depan Grasberg, Tambang Freeport di Papua
- Luhut Dorong Bali International Airshow 2024 Tarik Investor Transportasi Udara
- Pertama Kali sejak Januari 2021, BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
- UNTR Bidik Targetkan Penjualan Emas Tembus 235.000 Ounce
- InJourney Lakukan Penataan Ulang Kawasan Candi Borobudur
- Apa Itu Obligasi: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
- Langgar Ketentuan Solvabilitas, Jiwasraya Kena Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha OJK
- Bandung Diguncang 8 Kali Gempa, KCIC Periksa Seluruh Jalur Whoosh
- Tupperware Ajukan Bangkrut, Imbas Permintaan Turun dan Rugi Membengkak
- HSBC Indonesia Kucurkan "Social Loan" Rp 300 Miliar untuk AwanTunai
- Utang Pemerintah Kini Tembus Rp 8.444,87 Triliun
- ASDP Hadirkan Jalur Alternatif Penyeberangan menuju IKN
- Semen Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 501,4 Miliar pada Semester I-2024
- Cara Top Up BRIZZI di BRImo