Penurunan Daya Beli Masyarakat Ikut "Gerus" Laba Adira Finance Semester I-2024
JAKARTA, - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau ADMF melaporkan laba bersih setelah pajak senilai Rp 765,19 miliar sampai semester I-2024.
Angka itu turun 6,5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 818,45 miliar.
Direktur Keuangan Adira Finance Sylvanus Gani Kukuh Mendrofa menjelaskan, penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni adanya peningkatan biaya dana dan biaya kredit.
"Beban kredit dan biaya dana cukup menjadi pressure buat kami," kata dia usai konferensi pers Update Kinerja Keuangan Adira Finance Semester I-2024, Kamis (1/8/2024).
Baca juga: Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 765,19 Miliar sampai Semester I 2024
Ia menjelaskan, pada dasarnya perusahaan memiliki tiga jenis biaya yakni biaya operasional, biaya dana, dan biaya kredit.
Adira Finance sediri telah melakukan pengembangan pada biaya operasional sehingga bisnis berjalan lebih efisien.
Namun demikian, masyarakat segmen bawah ternyata menghadapi masalah dengan tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau bisnis yang tidak berkembang yang membuat daya beli tergerus dan berdampak pada angsuran kendaraan yang tidak terbayar dan kendaraan terpaksa harus dikembalikan ke perusahaan.
Hal ini berpengaruh pada munculnya kerugian kredit yang harus ditanggung perusahaan.
Baca juga: Deflasi 2 Bulan Berturut-turut, Sinyal Nyata Daya Beli Masyarakat Turun?
Selain itu, tingginya biaya dana masih dipengaruhi oleh tren tingginya suku bunga acuan yang belum kunjung turun.
"Suku bunga, kami expect banyak repricig yang akan terjadi dengan tingkat suku bunga yang lebih murah, tapi kan tidak terjadi sesuai rencana. Di tengah dua tahun ini biaya dana kan mahal, naik sekali," imbuh dia.
Namun demikian, pihaknya belum dapat memerinci terkait target laba hingga akhir tahun.
"Kami akan menunggu perkembangan di kuartal III-2024 untuk prediksi akhir tahun seperti apa," timpal dia.
Baca juga: Daya Beli Masyarakat Turun, Penjualan Mobil Baru Hanya 1 Juta Unit Selama 10 Tahun
Sebagai informasi, Adira Finance mencetak pembiayaan baru Adira Finance tercatat Rp 20 triliun. Angka itu turun 2 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADMF juga membukukan total pendapatan mencapai Rp 5 triliun, atau naik 11 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, total beban meningkat sebesar 16 persen secara tahunan menjadi Rp 4 triliun.
Terkini Lainnya
- Catat, Ini Passing Grade SKD CPNS 2024
- Dua BUMN Masuk Daftar Time World's Best Companies 2024, Erick Thohir: Angkat Citra Positif Indonesia
- Pimpinan Munaslub Beberkan Alasan Lengserkan Arsjad Rasjid dari Ketum Kadin
- Kinerja Semester I-2024 Elnusa, Selesaikan Survei Seismik hingga Pendapatan Naik
- Dihadiri Bamsoet dan Rosan, Munaslub Kadin Lengserkan Arsjad dan Tunjuk Anindya Jadi Ketum
- Kemendag Sebut Indonesia Ingin Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk
- PLN EPI Gandeng Pupuk Indonesia dan ACWA Power Bangun Ekosistem Hidrogen Hijau
- Pendidikan Jadi Kunci Utama Meraih Manfaat Indonesia Emas 2045
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Persyaratannya
- Libur Panjang Akhir Pekan, Penumpang Whoosh Meningkat 25 Persen
- Catat, Ini Jadwal KA Priority Periode September 2024 dan Rutenya
- Asa Menjaga Lingkungan Hidup dari Langkah Kecil Daur Ulang Sampah
- Indonesia Harus Persiapkan Bahan Bakar Alternatif untuk Armada Maritim
- 7 Contoh Yang Termasuk Pajak Pusat
- Marine Solutions Summit 2024, Wadah Pelaku Bisnis Maritim Siasati Tantangan Global
- Tantangan BI Pasca-Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral Jepang
- Status VVIP Bandara IKN Bakal Dicabut, Menhub: Kita Akan Kaji Perpres
- Genjot Transaksi Nasabah, Bank Sinarmas Gelar Program Undian
- Perluas Akses Internet di Kawasan 3T, Mitratel Gandeng AALTO
- Cara Hapus Daftar Transfer di BRImo