Inflasi Kian Melandai, Gubernur BI: Harusnya Suku Bunga BI Turun...
JAKARTA, - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, tingkat suku bunga acuan BI-Rate seharusnya sudah mulai menurun. Hal ini seiring dengan tingkat inflasi nasional yang kian menyusut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat inflasi kian menyusut, dan mencapai 2,13 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli 2024. Angka ini semakin mendekati batas bawah target kisaran inflasi BI, yakni 1,5 persen.
"Mestinya BI Rate itu turun. Mestinya," kata Perry, dalam konferensi pers, di Equity Tower, Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Lebih lanjut Perry bilang, laju inflasi yang terjaga diproyeksi berlanjut hingga tahun 2025. Oleh karenanya, BI Rate seharusnya sudah mengalami penyesuaian, dari saat ini di level 6,25 persen.
Baca juga: Tantangan BI Pasca-Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral Jepang
Namun demikian, BI masih mempertahankan tingkat suku bunga acuannya dalam gelaran Rapat Dewan Gubernur Juli 2024 sebagai respons dari dinamika pasar keuangan global. Tingkat suku bunga acuan yang "tinggi" diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Kurs dollar AS disebut masih bergerak cenderung menguat terhadap banyak mata uang negara lain. Hal ini selaras dengan masih tingginya tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), sehingga memicu imbal hasil surat utang pemerintah AS dengan tenor pendek tetap tinggi.
"Dollarnya memang masih kuat, bukan karena hanya US treasury notes, arah Fed Fund Rate, tapi negara lain mulai menurunkan suku bunga mulai melemah," ujar Perry.
Dengan masih tidak menentunya pasar keuangan global, BI pun belum menurunkan suku bunga acuannya. Sebab, selain diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga inflasi, suku bunga acuan BI juga diandalkan untuk menjaga stabiltias nilai tukar rupiah.
"Memang kami harus memastikan risiko global terkendali dulu," ucap Perry.
Baca juga: OJK: Indeks Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan di Perkotaan Lebih Tinggi Daripada di Perdesaan
Terkini Lainnya
- Catat, Ini Passing Grade SKD CPNS 2024
- Dua BUMN Masuk Daftar Time World's Best Companies 2024, Erick Thohir: Angkat Citra Positif Indonesia
- Pimpinan Munaslub Beberkan Alasan Lengserkan Arsjad Rasjid dari Ketum Kadin
- Kinerja Semester I-2024 Elnusa, Selesaikan Survei Seismik hingga Pendapatan Naik
- Dihadiri Bamsoet dan Rosan, Munaslub Kadin Lengserkan Arsjad dan Tunjuk Anindya Jadi Ketum
- Kemendag Sebut Indonesia Ingin Tingkatkan Ekspor ke Kawasan Arab Teluk
- PLN EPI Gandeng Pupuk Indonesia dan ACWA Power Bangun Ekosistem Hidrogen Hijau
- Pendidikan Jadi Kunci Utama Meraih Manfaat Indonesia Emas 2045
- PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Persyaratannya
- Libur Panjang Akhir Pekan, Penumpang Whoosh Meningkat 25 Persen
- Catat, Ini Jadwal KA Priority Periode September 2024 dan Rutenya
- Asa Menjaga Lingkungan Hidup dari Langkah Kecil Daur Ulang Sampah
- Indonesia Harus Persiapkan Bahan Bakar Alternatif untuk Armada Maritim
- 7 Contoh Yang Termasuk Pajak Pusat
- Marine Solutions Summit 2024, Wadah Pelaku Bisnis Maritim Siasati Tantangan Global
- 5 Cara Melihat Mutasi Rekening BCA di ATM dan HP
- Kondisi Global "Dinamis", Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuang RI Tetap Terjaga
- SNLIK 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,4 Persen, Inklusi Keuangan 75,02 Persen
- Optimistis Proyek Tol Laut Dilanjutkan Pemerintahan Baru, Menhub: Itu Kewajiban Pemerintah
- Hadapi Serangan Siber, Bos BI Minta Ini kepada Industri Sistem Pembayaran Indonesia