Dana Kelolaan Reksa Dana BRI-MI Capai Rp 31,87 Triliun pada Semester I 2024
JAKARTA, - PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) melaporkan kinerja positif berupa dana kelolaan reksa dana mencapai Rp 31,87 triliun pada semester I 2024.
“Sebagai informasi, selama tahun 2024 ini, BRI-MI terus mencatatkan kinerja yang posisif. Hal ini tecermin dari sisi pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) Reksa Dana per Juni 2024 yang telah mencapai Rp 31,87 triliun," kata Direktur Utama BRI-MI Tina Meiliana dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8/2024).
Tina menjelaskan, angka tersebut tumbuh sebesar 4,2 persen secara year to date (ytd) dari sebelumnya Rp 30,6 triliun per Desember 2023.
Baca juga: Tumbuh 17 Persen, Dana Kelolaan BRI-MI Tembus Rp 31,8 Triliun
"Sehingga menempatkan BRI-MI di posisi Top 3 Manajer Investasi di Indonesia berdasarkan AUM reksa dana,” ujar Tina.
Sementara itu, Chief Investment Officer
Chief Investment Officer BRI-MI, Herman Tjahjadi menyebut, kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia cukup kuat.
Hal ini ditopang oleh kinerja ekonomi yang cukup positif. Ia menjelaskan pertumbuhan pinjaman kredit bank masih sehat sebesar 11,5 persen secara tahunan ataj year on year (yoy) di bulan Juni 2024.
“Indonesia memiliki outlook ekonomi yang stabil. Global investor pun cenderung memilih India dan Indonesia untuk jangka panjang karena kedua negeri ini memiliki populasi generasi muda yang besar," terang Herman.
Baca juga: BRI-MI Hadirkan Reksa Dana Pasar Uang untuk Investasi Jangka Pendek
Menurut dia, jika kabinet baru berhasil menerapkan kebijakan pro-pertumbuhan, maka aset kelas saham akan outperform dibandingkan obligasi.
Tidak hanya itu, investor global juga sudah melakukan pembelian kembali (net buying) ke pasar obligasi dan saham pada bulan Juli 2024.
Terkini Lainnya
- IHSG Akhir Pekan Ditutup "Hijau", Rupiah Masih Menguat
- Pelaku Usaha Sebut Standar Desain Kemasan Polos Picu Rokok Ilegal
- Subsidi KRL Berbasis NIK Segera Masuk Pembahasan Pemerintah
- Pengusaha Desak Pemerintah Pertimbangkan Kembali soal Rencana Pemindahan Pintu Impor ke Indonesia Timur
- BEI Ungkap Penyebab 5 Perusahaan Tunda Melantai di Bursa
- Indonesia-Africa Forum Sepakati Kerja Sama Bisnis Rp 53,9 Triliun
- Kredit Tumbuh Pesat, Likuiditas Perbankan Kian Ketat
- Kementan Proyeksikan Impor Sapi 1 Juta Ekor dalam 5 Tahun Pemerintahan Prabowo
- Wapres Ingatkan Pentingnya Transportasi Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon
- Bos OJK: Pemulihan Daya Beli Berlangsung Lambat
- Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
- Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi 78,51 Dollar AS
- Menakar Peluang dari Bisnis "Laundry", Usaha yang Cocok bagi Pemula
- Perkuat Perdagangan Dalam Negeri, Hippindo Luncurkan Gerakan "Belanja di Indonesia Aja"
- Atasi "Backlog" Perumahan, Bank Mandiri Bakal Manfaatkan Tambahan Kuota FLPP
- LPS Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Kualifikasinya
- OJK Wajibkan Perbankan Gabung Tim Anti "Scam"
- Trimegah dan ITB Wujudkan Kemandirian Dunia Pendidikan Indonesia melalui Produk Reksa Dana
- Telan Kerugian, Intel Bakal PHK 15.000 Karyawan
- Cara Screenshot Bukti Transfer m BCA dari HP Antiribet