pattonfanatic.com

Deflasi Pangan Berlanjut, Gubernur BI: Kan Tambah Sejahtera Rakyatnya..

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai, deflasi komoditas kelompok pangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 bulan terakhir merupakan fenomena yang positif bagi masyarakat.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan, komoditas kelompok makanan, minuman, dan tembakau terus mengalami deflasi secara bulanan (month to month/month) sejak April hingga Juli 2024.

Teranyar, pada Juli 2024, deflasi pangan mencapai 0,97 persen secara mtm, lebih dalam dari Juni 2024 yang mencapai 0,49 persen secara mtm.

Baca juga: Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Tanda Nyata Daya Beli Melemah?

Ilustrasi deflasi. SHUTTERSTOCK/HADAYEVA SVIATLANA Ilustrasi deflasi.

"Kalau inflasi pangannya turun, kan tambah sejahtera rakyatnya. Kan pangan itu sebagian besar untuk rakyat," kata Perry, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Equity Tower, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Lebih lanjut Perry bilang, tren deflasi pangan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir merupakan hasil dari upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan pemerintah bersama bank sentral.

Tren deflasi pun sebenarnya terjadi setelah komoditas pangan terus mengalami inflasi sejak September 2023 hingga Maret 2024.

"Dan Alhamdulillah ini dalam beberapa bulan, bahkan kemarin terjadi deflasi," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Alami Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, Juli Angkanya 0,18 Persen

Terkait dengan indeks harga konsumen (IHK) yang secara keseluruhan mengalami deflasi selama 3 bulan berturut-turut, hingga mencapai 0,18 persen secara mtm pada Juli 2024, Perry enggan menyatakan hal itu disebabkan oleh pelemahan daya beli masyarakat.

Pasalnya komponen inflasi inti terus tercatat naik, di mana pada Juli 2024 mencapai 0,18 persen secara mtm.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat