pattonfanatic.com

Program Makan Siang Gratis Bisa Cegah Stunting, Asalkan..

Ilustrasi makan siang di sekolah, makan siang gratis di sekolah.
Lihat Foto

JAKARTA, - Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Melli Darsa menilai program makan siang gratis yang dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto dapat memperkuat upaya penanganan stunting yang telah dilakukan pemerintahan saat ini.

Sebab, dengan program makan siang ini asupan gizi anak-anak dan remaja di Indonesia terjaga dengan baik sehingga dapat meminimalisir terjadinya stunting.

"Jika bicara SDM unggul, saya setuju tidak bisa dilepaskan dari kualitas dan asupan gizi. Dan ini memang sudah menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan program nasional penanganan stunting," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8/2024).

Kendati demikian dia menekankan, perbaikan gizi bukan hanya soal menambah jumlah asupan makanan, tetapi juga memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: Soal Program Makan Siang Gratis, Ajinomoto: Kami Sudah Pengalaman...

Selain itu, diperlukan juga edukasi kepada masyarakat mengenai gizi seimbang dan cara pemenuhan kebutuhan gizi harian anak-anak, termasuk protein, vitamin, dan mineral.

"Kita juga harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja kaya akan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang mereka," kata dia.

Dia mengungkapkan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait masalah gizi. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan angka stunting dan gizi buruk anak-anak Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Selain itu, berdasarkan data World Population Review 2022, rata-rata IQ anak-anak Indonesia juga masih berada di bawah standar global, dengan skor rata-rata 78,49.

IQ tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lainnya seperti rata-rata IQ anak di Laos 80,99, Filipina 81,64, Brunei Darussalam 87,58, Malaysia 87,58, Thailand 88,87, Vietnam 89,53 dan Myanmar 91,18.

Baca juga: Anggaran Bapanas Dipangkas untuk Program Makan Siang Gratis

 


Oleh karenanya, program makan siang gratis harus diintegrasikan dengan program pendidikan yang menyeluruh.

Selain itu, dia juga mengusulkan perlunya sinergi dan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program makan bergizi ini.

Lebih lanjut, Melli menggarisbawahi pentingnya monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap program makanan bergizi ini.

"Kita perlu memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik dan mencapai target yang diinginkan. Evaluasi berkala dan penyesuaian strategi sangat penting untuk kesuksesan program ini," ucapnya.

Dengan adanya program makanan bergizi yang terintegrasi dengan upaya penanganan stunting, diharapkan Indonesia dapat menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan kompetitif.

"Kita punya potensi besar untuk menjadi negara maju, dan ini harus dimulai dari investasi pada SDM kita. Kualitas gizi anak-anak dan remaja adalah fondasi dari masa depan bangsa," tuturnya.

Baca juga: Jadi Wamenkeu, Thomas Djiwandono Tanggapi Isu Anggaran Makan Siang Gratis Disunat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat