pattonfanatic.com

Mengekor Bursa Asia IHSG Turun 1,42 Persen Pagi Ini, Rupiah Menguat

Ilustrasi saham.
Lihat Foto

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (5/8/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG bergerak pada level 7.204,56 atau turun 103,5 poin (1,42 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.325,98.

Sebanyak 84 saham melaju di zona hijau dan 336 saham di zona merah, sedangkan 168 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 2 miliar saham.

Baca juga: Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG diperkirakan akan melanjutkan pembentukan wave (v) dengan kenaikan di atas resisten fraktal 7374 sebelum memulai fase koreksi wave (ii).

“Namun, hari ini IHSG kemungkinan mengalami koreksi singkat. Level support IHSG berada di level 7.207, 7.159 dan 7.099, sementara level resistennya di level 7.374, 7.454 dan 7.500,” kata Ivan dalam analisisnya.

Bursa Asia merah, dengan penurunan Nikkei 5,5 persen (1.980,39 poin) ke level 33.929,3, Hang Seng Hong Kong melemah 0,86 persen (145,4 poin) ke posisi 16.799,97, Strait Times turun 2,9 persen (101,2 poin) ke level 3.280,19, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,26 persen (7,6 poin) ke posisi 2.897,65.

Rupiah menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah berada pada level Rp 16.155 per dollar AS.

 

Baca juga: Otot Rupiah Setelah FOMC Meeting

Rupiah menguat 45 poin atau 0,28 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.200 per dollar AS. 

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin bisa lanjut menguat hari ini terhadap dollar AS karena kekhawatiran pelaku pasar terhadap kemungkinan pelambatan di AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat