OJK: Nilai Transaksi Bursa Karbon Rp 37,04 Miliar hingga Juli 2024
JAKARTA, - Perdagangan bursa karbon sejak diluncurkan pada 26 September 2023, hingga saat ini menunjukkan peningkatan, namun tidak signifikan.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengatakan hingga 31 Juli 2023, tercatat 70 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 613.541.000 ton CO2, dan akumulasi nilai sebesar Rp 37,04 miliar.
“Akumulasi nilai perdagangan di bursa karbon sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 31 Juli 2023, sebesar Rp 37,04 miliar,” kata kata Inarno dalam Konferensi Pers RDKB Juli 2024, Senin (5/8/2024).
Baca juga: OJK: Siapa Bilang Bursa Karbon Sepi Peminat…
Sebelumnya, Inarno membantah jika perdagangan bursa karbon dikatakan sepi peminat.
Mengutip laman IDXCarbon, pada 28 Juni 2024, tercatat sebanyak 68 pengguna jasa yang mendapatkan izin melakukan perdagangan di bursa karbon.
Adapun nilai perdagangan kala itu mencapai Rp 36,79 miliar dan volume 608.740 ton setara karbondioksida.
“Siapa bilang (transaksi di bursa karbon sepi)? Enggak kok,” kata Inarno singkat, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/7/2024).
Baca juga: Transaksi Bursa Karbon Masih Jauh dari Potensi, Baru Rp 36,79 Miliar Per Juni 2024
Sebagai informasi, BEI dengan dukungan OJK dan pemerintah telah membentuk bursa karbon Indonesia atau indeks karbon pada 26 September 2023 lalu.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, IDX karbon telah memperdagangkan lebih dari 600.000 ton unit karbon secara CO2 dengan total nilai transaksi melebihi Rp 36 miliar.
“Pengguna jasa kami saat ini juga telah berkembang dari 16 pengguna jasa di hari pertama perdagangan menjadi hampir 70 pengguna jasa saat ini,” kata Iman.
Terkini Lainnya
- [POPULER MONEY] 6 Juta Data NPWP Bocor | 3 Penyebab Tupperware Bangkrut
- Kolaborasi SWG dan ZConverter Hadirkan Solusi Kebutuhan Transformasi Bisnis
- DPR Nilai Ada Ketidakharmonisan Aturan dalam RPMK Tembakau
- Transparansi dan Akuntabilitas dalam Distribusi BBM Subsidi, Komitmen BPH Migas untuk Masyarakat
- Ketua Banggar DPR RI Harap Sri Mulyani Gabung Pemerintahan Prabowo Subianto
- Ditanya Bakal Jadi Menperin Era Prabowo, Ini Respons Agus Gumiwang
- Pengusaha Waswas PP 28/2024 Bikin Serapan Tembakau Turun
- Anindya Bakrie Sebut 3 Program Utama Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Upaya Perbaikan Kualitas Aset BNI Diapresiasi DPR
- Ketahui, Ini Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024
- Produksi Sarung Tangan Berpotensi Naik Usai Kebijakan Baru AS
- GMF AeroAsia Gandeng Arta Hanggar Indonesia, Bakal Buka Operasional Perawatan Pesawat di Bandara Halim
- Ini Keunggulan Produksi Susu Ikan Versi Pemerintah
- Angka Kemiskinan Ekstrem Turun Progresif, Pemprov Jatim Terima Insentif Fiskal Rp 6,2 Miliar
- Strategi Bank Mandiri Cegah 1 Juta Serangan Siber per Hari
- OJK: Penghimpunan Dana di Pasar Modal Menunjukkan Tren Positif
- Tak Perlu Paspor, Singapura Uji Coba Pemeriksaan Biometrik
- OJK: Sektor Keuangan Indonesia Terjaga Stabil
- Ternyata, Ini 5 Penyebab Anda Tak Kunjung Dapat Promosi Jabatan
- Ekonom: Bank Sentral AS Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan dalam Waktu Dekat