pattonfanatic.com

Peluang bagi Ekonomi Indonesia di Tengah Ancaman Resesi AS

Ilustrasi resesi, resesi ekonomi.
Lihat Foto

JAKARTA, - Perekonomian Amerika Serikat (AS) tengah dibayang-bayangi risiko resesi.

Jumlah lapangan kerja yang melambat di Negeri Paman Sam menjadi salah satu indikator yang memicu kekhawatiran risiko tersebut.

Namun demikian, di tengah ancaman risiko AS, terdapat potensi keuntungan yang bakal diterima Indonesia. Peluang keuntungan ini bakal didapat oleh pasar keuangan domestik.

Baca juga: Ada Kekhawatiran Resesi, Wall Street Berakhir Melemah

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.SHUTTERSTOCK/NUMBER1411 Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan, data tenaga kerja AS yang mengkhawatirkan bakal berpengaruh terhadap arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Data yang menunjukan jumlah pengangguran AS melonjak ke 4,3 persen berpotensi mendorong The Fed untuk segera memangkas suku bunga acuannya.

"Jadi misalnya penganggurannya ternyata lebih tinggi daripada yang mereka bayangkan, lalu dilihat bahwa tingkat suku bunga kebijakan mereka dipandang oleh pasar, harusnya sudah lebih awal dipotong," kata dia, ditemui di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Bukan hanya lebih cepat, Febrio bilang, kekhawatiran terhadap resesi juga mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang lebih banyak dari perkiraan awal.

Baca juga: Tingkat Pengangguran di AS Terus Meningkat, Indikator Menuju Resesi?

Semula, pasar berekspektasi tingkat suku bunga acuan The Fed hanya akan dipangkas satu kali pada tahun 2024.

"Nah sekarang ini dengan data-data yang terbaru, memang probabilitasnya kita melihat konsensusnya mengarah ke pemotongan yang lebih banyak," tutur Febrio.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat