Peluang bagi Ekonomi Indonesia di Tengah Ancaman Resesi AS
JAKARTA, - Perekonomian Amerika Serikat (AS) tengah dibayang-bayangi risiko resesi.
Jumlah lapangan kerja yang melambat di Negeri Paman Sam menjadi salah satu indikator yang memicu kekhawatiran risiko tersebut.
Namun demikian, di tengah ancaman risiko AS, terdapat potensi keuntungan yang bakal diterima Indonesia. Peluang keuntungan ini bakal didapat oleh pasar keuangan domestik.
Baca juga: Ada Kekhawatiran Resesi, Wall Street Berakhir Melemah
Data yang menunjukan jumlah pengangguran AS melonjak ke 4,3 persen berpotensi mendorong The Fed untuk segera memangkas suku bunga acuannya.
"Jadi misalnya penganggurannya ternyata lebih tinggi daripada yang mereka bayangkan, lalu dilihat bahwa tingkat suku bunga kebijakan mereka dipandang oleh pasar, harusnya sudah lebih awal dipotong," kata dia, ditemui di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Bukan hanya lebih cepat, Febrio bilang, kekhawatiran terhadap resesi juga mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang lebih banyak dari perkiraan awal.
Baca juga: Tingkat Pengangguran di AS Terus Meningkat, Indikator Menuju Resesi?
Semula, pasar berekspektasi tingkat suku bunga acuan The Fed hanya akan dipangkas satu kali pada tahun 2024.
"Nah sekarang ini dengan data-data yang terbaru, memang probabilitasnya kita melihat konsensusnya mengarah ke pemotongan yang lebih banyak," tutur Febrio.
Terkini Lainnya
- Peringati Hari HAM, APRIL Group Tingkatkan Akses Kesehatan dan Pendidikan Anak-anak di Riau
- ATM Bersama Potongan Berapa?
- Bapanas: Perintah Presiden Prabowo, Petani-Nelayan Jangan Sampai Menderita karena Produk Tak Terserap
- Watsons Tebar Promo 12.12, Ada Diskon hingga 70 Persen dan Voucher Rp 120.000
- Waspada Penipuan dengan Modus Jual Murah Emas Antam
- Asosiasi Logistik Dukung Kenaikan UMP 2025: Bisa Sejahterakan Pekerja
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Usai Merger dengan XL Axiata, Saham FREN akan "Delisting" dari Bursa
- Penuhi Aturan "Free Float", Bank JTrust Bakal Rights Issue Tahun Depan
- Semarakkan Harbolnas 12.12, Telkom Beri Diskon Biaya Berlangganan Indibiz untuk UKM
- Kian Panjangnya Rentetan BPR "Gulung Tikar" pada 2024
- Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah pada Kuartal I 2025
- Apakah Tarik Tunai di ATM Bersama Kena Biaya?
- Berapa Biaya Tarik Tunai di ATM Bersama?
- Mentan Amran Pastikan Pupuk Subsidi Tersedia dari Sabang sampai Merauke mulai 1 Januari 2025
- Mengenal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan Perhitungannya
- Jalin Gandeng Bank Mandiri Taspen dan Nobubank untuk Layanan Keuangan
- Cara Melihat QRIS BCA Sendiri untuk Bayar dan Transfer di HP Antiribet
- Laba Bersih Raksasa Minyak Saudi Aramco Merosot 3 Persen, Imbas Penurunan Produksi
- 3 Cara Kerek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia untuk Pemerintahan Baru
- Thomas Djiwandono: Saya Masuk Kementerian Keuangan untuk Belajar..