Jadwal Terbaru Pembagian Dividen Interim MARK
JAKARTA, - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengumumkan
rencana pembagian dividen interim sebesar Rp 20 per saham untuk laporan keuangan kuartal
kedua 2024.
Direktur Utama MARK Ridwan Goh mengatakan pembagian dividen interim untuk tahun 2024 kepada pemegang saham MARK tersebut tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha MARK.
"Permintaan sarung tangan global terus bertumbuh, berdasarkan analis RHB Investment Bank
Malaysia memproyeksikan permintaan global untuk sarung tangan akan meningkat sebesar 22 persen pada paruh kedua tahun 2024," tulis MARK dalam siaran persnya, Rabu (7/8/2024).
Baca juga: ASDP Setor Dividen Rp 31 Miliar ke Negara pada Tahun Buku 2023
Berdasarkan keterbukaan informasi yang sudah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, jadwal cumdate di pasar reguler pada 15 Agustus 2024, exdate di pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 16 Agustus 2024, record date pada 19 Agustus 2024, dan pembagian dividen akan dilaksanakan pada 6 September 2024.
MARK mengungkapkan hasil keuangan semester I-2024 menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pendapatan maupun laba. Pendapatan MARK mencapai Rp 455,35 miliar pada semester I-2024, naik dari Rp 262,62 miliar pada periode yang sama 2023.
Baca juga: BRI Jadi BUMN Penyetor Dividen Terbesar
Sedangkan laba kotor perusahaan juga mengalami kenaikan jadi Rp 239,25 miliar pada
semester pertama 2024 dibandingkan dengan Rp 120,75 miliar pada periode yang sama 2023. Peningkatan laba kotor sebesar 98,2 persen ini disebabkan peningkatan utilitasi produksi sehingga biaya produksi bisa lebih di efisiensikan.
Dari sisi laba komperhensif, MARK pada semester pertama 2024 mencapai Rp 150,67 miliar, jauh lebih tinggi daripada total laba tahun sebelumnya sebesar Rp 63,09 miliar. Peningkatan kinerja MARK berkaitan dengan pertumbuhan permintaan sarung tangan dunia akibat tingginya kebutuhan di sektor kesehatan dan industry lain seiring meningkatnya kesadaran akan kesehatan (new habit).
Baca juga: Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun
Terkini Lainnya
- Kementerian ESDM Kantongi Izin Bangun PLTS Apung di Waduk, Kapasitas hingga 14 GW
- Laporan Kearney: Indonesia Perlu Investasi 62 Miliar Dollar AS Per Tahun demi Mencapai Target NZE 2060
- Gaet Nasabah UMKM, Bank Mandiri Tambah Fitur Ini di Livin' Merchant
- Apa Itu Sukuk Negara? Ini Penjelasan dan Karakteristiknya
- Kemenko Marves: "Kelas Atas" Bakal Dilarang Manfaatkan Subsidi BBM
- Ekonom Sebut Pemerintahan Prabowo Akan Sulit Lunasi Utang Jatuh Tempo Rp 800 Triliun
- Sah, RI Resmi Buka Keran Ekspor Pasir Laut usai 20 Tahun Dilarang
- Soal Skema Sewa Jaringan Listrik Usulan Kementerian ESDM, Jadi Peluang atau Tantangan Baru?
- Shopee 9.9 Super Shopping Day Tingkatkan Penjualan Merek dan UMKM Lokal hingga 5 Kali Lipat
- Mau Tekan Impor Migas, Bahlil Sebut RI Bakal Bangun Industri Elpiji
- Bupati Gresik Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil Tujuan China di KEK
- Daftar Kereta Tarif Go Show dari Jakarta, Harga Tiket, dan Rutenya
- Menhub Jawab Polemik Harga Avtur RI yang Dituding Termahal Se-ASEAN
- Pemerintah Pastikan Harga BBM Subsidi Tak Naik dan Akan Rilis Varian Baru BBM Rendah Sulfur
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Sah, RI Resmi Buka Keran Ekspor Pasir Laut usai 20 Tahun Dilarang
- Bahlil Jawab Bos AirAsia yang Tuding Harga Avtur RI Termahal se-ASEAN
- OJK: Ada 19 "Fintech Lending" Punya Kredit Macet Tinggi
- Galon Polikarbonat Disebut Aman Digunakan dan Ramah Lingkungan
- Merger Tokopedia dan TikTok Shop Dinilai Tak Untungkan UMKM
- Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Naik Lagi
- SeaBank Raup Laba Sebelum Pajak Rp 204 Miliar sampai Semester I 2024