pattonfanatic.com

Ekspor Produk Limbah Sawit Capai 29,32 Juta Dollar AS, LPEI Minta Produsen Manfaatkan Peluang

Pemilik CV Kahaka Internasional Rianto Aritonang yang merupakan alumni program Coaching Program New Exporters (CPNE) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) pada 2020 berhasil mengekspor lidi sawit dengan nilai 3,5 juta dollar sejak 2020 hingga Juni 2024.
Lihat Foto

- Sebagai salah satu produsen utama sawit, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengekspor lidi nipah dan lidi sawit ke negara-negara dengan pasar yang berpotensi tinggi. 

Permintaan global terhadap produk lidi nipah dan lidi sawit Indonesia pada 2023 tercatat tumbuh positif. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah tim Economist Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), nilai ekspor lidi nipah dan lidi sawit Indonesia pada 2023 meningkat 11,44 persen year-on-year (yoy) mencapai 29,32 juta dollar Amerika Serikat (AS) dari 26,31 juta dollar AS pada 2022. 

Sejalan dengan nilai tersebut, volume ekspor juga meningkat 15,97 persen yoy mencapai 70.080 ton dari 60.430 ton pada tahun sebelumnya. 

Peningkatan ekspor limbah sawit tersebut ditopang naiknya permintaan dari dua negara tujuan utama pada 2023, yaitu ekspor ke India naik 1,16 dollar AS juta menjadi 17,04 juta dollar AS pada 2023 dan ke Pakistan naik 1,84 juta dollar AS menjadi ,17 juta dollar AS pada 2023. 

Senior Economist LPEI Donda Sarah Hutabarat mengatakan, dengan melihat realisasi nilai ekspor Semester I-2024, nilai ekspor menunjukkan penurunan hingga akhir 2024, terutama ke India, Jepang, dan China. 

Baca juga: Siapkan Platform Marketplace, LPEI Dukung UKM Binaan BRI Mendunia

“Era suku bunga tinggi melemahkan sektor properti global dan mengurangi permintaan produk furnitur dan home decor, sedangkan konsumen cenderung memilih produk esensial,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (7/8/2024). 

Namun, kata dia, ada peluang ekspor ke negara dengan permintaan meningkat, seperti Pakistan, Filipina, Vietnam, Korea Selatan, dan Iran. 

“Indonesia sebagai salah satu produsen utama diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini dengan memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan kualitas produk di pasar nontradisional,” katanya.

Secara historis, produk lidi nipah dan lidi sawit asal Indonesia mencatatkan daya saing yang baik dengan pendekatan Revealed Comparative Advantage (RSCA) pada level 0,79 jika dibandingkan Tiongkok, Belanda, dan Meksiko. 

Namun, Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan Sri Lanka dengan SCA 0,99. 

Baca juga: LPEI: Sumatera Utara Jadi Salah Satu Tulang Punggung Ekspor Nasional

Berdasarkan data ITC Export Potential Map, terdapat potensi ekspor lidi nipah dan lidi sawit Indonesia dengan negara-negara dengan potensi pasar tinggi untuk produk lidi, antara lain AS, Malaysia, Filipina, Inggris, Belanda, Taiwan, dan Prancis. 

Adapun lidi nipah dan lidi sawit berasal dari tulang daun yang menghubungkan daun dengan pelepah. 

Lidi sawit, yang berasal dari pohon kelapa sawit, memiliki tekstur agak keras, ringan, dan lentur pada bagian ujungnya, serta berwarna cokelat muda. 

Standar kualitas lidi nipah dan lidi sawit memiliki tingkat kekeringan 50 persen dengan panjang sapu lidi minimal 90 sentimeter (cm). 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat