pattonfanatic.com

Banyak Tukang Las Indonesia di Sektor Migas yang Dibajak Asing

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko (kiri), saat konferensi pers Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui mencari tenaga ahli untuk pengelasan atau welder menjadi tantangan bagi industri hulu migas Indonesia.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan, saat ini banyak tukang las di sektor migas yang dibajak oleh negara lain.

"Yang susah sekarang itu welder. Kami ter-delay semacam proyek-proyek besar seperti Forel, itu ternyata werdel kita juga dibajak," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Daftar 10 Perusahaan Produksi Migas Terbesar di RI

Ia menuturkan, tenaga ahli di sektor hulu migas banyak yang diambil pihak asing. Setelah banyak tenaga engineer yang beralih menggarap proyek migas di luar negeri, kini tenaga terampil seperti tukang las juga turut dibajak.

"Jadi yang diambil ke luar negeri tuh bukan hanya engineer, tapi tenaga terampil kita juga dibajak," kata dia.

Kendati begitu, Rudi bilang, tantangan tersebut dihadapi SKK Migas dengan menyediakan pembinaan sumber daya manusia (SDM) di sektor hulu migas.

Sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) pun sudah bekerja sama dengan Solo Technopark untuk pembinaan SDM, salah satunya Pertamina.

"Artinya tidak masalah (tenaga ahli migas ke luar negeri). Enggak apa-apa diambil mereka, kita buat yang baru. Jadi mengurangi pengangguran," ucap dia.

Baca juga: SKK Migas Sebut Resesi AS Bisa Berdampak ke Sektor Hulu Migas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat