Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Burung Walet NEST Melambung 26 Persen
JAKARTA, - PT Esta Indonesia Tbk (NEST) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (8/8/2024). Mengawali sesi pagi, harga saham NEST melambung 26 persen ke level Rp 252 per saham.
Emiten budidaya burung Walet dan perdagangan besar Sarang Burung Walet ini menjadi perusahaan ke-34 yang melantai di BEI pada tahun 2024 dengan harga perdana Rp 200 per saham.
Kegiatan penawaran awal (bookbuilding) NEST telah dilakukan pada 22 – 24 Juli 2024 dengan kisaran harga yang dimulai dari Rp 160 sampai Rp 200 per saham, dimana penawaran umum telah dilakukan pada 1 – 6 Agustus 2024.
Baca juga: Pasar IPO Sepi, BEI Ungkap Sebabnya
Saham NEST ditawarkan sebanyak-banyaknya 822.500.000 saham kepada publik atau mencapai 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Dengan demikian, perolehan dana IPO yang dikantongi perseroan sebesar Rp 164,5 miliar.
Direktur Utama PT Esta Indonesia Tbk, Hoo Anton Siswanto menjelaskan seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 7,47 persen akan dipergunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pembelian 6 Rumah Burung Walet (RBW) yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.
“Sekitar 18,67 persen akan digunakan Perseroan untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak yang selanjutnya akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan sebagai kantor operasional dan pabrik Entitas Anak,” ujar Hoo dalam pernyataan resmi.
Adapun sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung pertumbuhan Perseroan dimana modal kerja digunakan diantaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional, serta untuk membiayai kegiatan operasional.
Hoo menambahkan, terdapat dua negara yang berperan penting dalam industri sarang burung walet yaitu pertama, Indonesia sebagai produsen bahan baku yang menguasai lebih dari 75 persen produksi sarang burung walet dunia yang memiliki kekuatan sangat besar. Kedua, China yang merupakan konsumen terbesar di dunia, dimana sekitar 80 persen produksi dunia diserap oleh China.
“Kami merupakan eksportir sarang burung walet yang dapat mengirim sarang burung langsung ke China. Selain negara tujuan ekspor China, NEST juga melakukan ekspor ke negara lainnya seperti Hongkong, Singapura, Jepang, Australia dan AS,” jelasnya.
NEST juga memiliki standar pengendalian kualitas produk yang ketat dan konsisten serta telah memenuhi ketentuan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dan General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC).
Hoo optimis kedepannya bisnis tersebut akan bertumbuh dan akan menjadi eksportir sarang burung walet terbesar di Indonesia dan Dunia. Beberapa strategi yang dilakukan untuk mendorong kinerja bisnis, diantaranya menambah kepemilikan rumah burung walet, memperbesar kapasitas produksi, ekspansi jaringan distribusi dan pemasaran baik di China maupun negara tujuan lainnya.
Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Kacang GUNA Melesat 34,6 Persen
Terkini Lainnya
- Dewan Persusuan Nasional Dukung Impor 1 Juta Sapi di Pemerintahan Prabowo, tapi Syaratnya..
- KAI Commuter Gandeng Nabtesco Jepang Tingkatkan SDM Perkeretaapian
- REI Sebut Program 3 Juta Rumah Prabowo Dapat Turunkan Kemiskinan dan Stunting
- Soroti Minimnya Koperasi Sektor Riil, Kemenkop-UKM: Masih di Bawah 30 Persen
- Ma'ruf Amin Hadir di KTT ASEAN-Korsel, Bahas soal Percepatan Transisi Energi hingga Stabilitas Kawasan
- Permata Bank Buka Peluang Jajaki Bisnis "Paylater"
- Pemeliharan Trainset LRT Jabodebek, KAI Gandeng INKA
- Usulan Tenor KPR Subsidi Diperpendek, BTN: Rata-rata 10 Tahun Sudah Lunas
- Pendekatan "Soft Power" dan Peluang Ekspansi Bisnis
- IHSG Ditutup di Zona Merah, Nilai Tukar Rupiah Melemah
- Brantas Abipraya Bangun Dermaga di Kawasan Industri Terpadu Batang
- Adik Prabowo Kasih Kode Fahri Hamzah Bakal Dapat Kursi di Kementerian, Urus Perumahan?
- Surveyor Indonesia Resmikan Kantor Cabang di Pekanbaru
- Kala Sri Mulyani dan Basuki Duet "Menghitung Hari"...
- "Ekonomi Ekstraktif Selalu Buat Kejang-kejang"
- Adik Prabowo Kasih Kode Fahri Hamzah Bakal Dapat Kursi di Kementerian, Urus Perumahan?
- Berantas Judol, GoPay Berjuang Wujudkan Ekosistem Digital yang Aman dan Tepercaya
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga Bank Mandiri
- IHSG Melemah di Awal Sesi, Rupiah Menguat
- Harga Emas Antam Kamis 8 Agustus 2024
- Harga Emas Pegadaian 8 Agustus 2024