pattonfanatic.com

Bank Mega Syariah Optimistis Pembiayaan Rumah Tumbuh Positif Tahun Ini

Ilustrasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Lihat Foto

JAKARTA, Pembiayaan rumah pada tahun 2024 menghadapi tantangan dengan tingginya suku bunga pinjaman yang mempengaruhi akses masyarakat terhadap Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Terlebih lagi, kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk tahun ini turun signifikan menjadi hanya 166.000 unit rumah subsidi dari 229.000 unit rumah subsidi pada tahun 2023.

Meski begitu, Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah Raksa Jatnika Budi menyatakan, pihaknya optimistis pembiayaan rumah dapat tumbuh positif hingga akhir tahun.

Baca juga: Jaga Loyalitas Nasabah, Bank Mega Syariah Andalkan Program Berhadiah

Ilustrasi KPR syariah.SHUTTERSTOCK/KUNLATHIDA6242 Ilustrasi KPR syariah.

Menurutnya, prospek pembiayaan rumah masih besar, didorong oleh minat investasi masyarakat dan tingginya backlog perumahan dibandingkan dengan jumlah Kepala Keluarga di Indonesia.

"Target pertumbuhan pembiayaan rumah hingga Desember 2024 adalah lebih dari 15 sampai 20 persen secara tahunan. Strategi yang digunakan untuk mencapai target tersebut meliputi pemilihan segmen nasabah yang tepat, percepatan proses layanan, penawaran harga spesial, dan program-program menarik lainnya," ujar Raksa dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024).

Hingga Juli 2024, outstanding pembiayaan rumah Bank Mega Syariah tumbuh 8,16 persen dibandingkan 2023. Selama tiga tahun terakhir (2021-2023), pembiayaan rumah tumbuh rata-rata 25 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Bank Mega Syariah menawarkan produk Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) seperti Flexi Home, yang memungkinkan nasabah untuk membeli rumah maupun apartemen dengan tenor hingga 20 tahun.

Baca juga: Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat