IHSG Akhiri Pekan Menguat, Rupiah Melesat 108 Poin
JAKARTA, - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada Jumat (23/8/2024). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada penutupan perdagangan pasar spot.
IHSG ditutup pada level 7.544,29 atau naik 55,6 poin (0,74 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.488,67.
Mengutip RTI, sebanyak 407 saham melaju di zona hijau dan 170 saham di zona merah. Sedangkan 212 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 13,7 triliun dengan volume 20,9 miliar saham.
Baca juga: IHSG Awal Sesi Bangkit, Rupiah Masih Lesu
Top gainers yang mendorong laju IHSG yakni, Gajah Tunggal (GJTL) yang melonjak 5,6 persen ke level Rp 1.300 per saham. Kemudian, Bank Tabungan Negara (BBTN) yang bertambah 3,7 persen ke posisi Rp 1.370 per saham. Dilanjutkan oleh Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang naik 3,6 persen ke posisi Rp 1.690 per saham.
Top losers yang menekan IHSG yaitu, Arkora Hydro (AKRO) yang ambles 2,8 persen ke level Rp 1.040 per saham. Dilanjutkan oleh, Murni Sadar (MTMH) yang terkoreksi 1,8 persen ke posisi Rp 1.075 per saham. Lalu, Chandra Asri Pacific (TPIA) yang terkoreksi 1,5 persen ke posisi Rp 9.325 per saham.
Bursa Asia mayoritas menguat, dengan kenaikan Shanghai Komposit 0,2 persen (5,6 poin) ke posisi 2.854,37, Strait Times bertambah 0,43 persen (14,4 poin) ke level 3.387,98, dan Nikkei menguat 0,4 persen atau 153,3 poin ke level 38.364,3. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 0,16 persen (28,9 poin) ke posisi 17.612,09.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot sore ini ditutup menguat.
Mata uang garuda ditutup pada level Rp 15.492 per dollar AS atau naik 108 poin (0,69 persen) dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 15.600 per saham.
Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (23/8/2024) pada level Rp 15.554 per dollar AS, atau menguat dibanding Kamis (22/8/2024) pada level Rp 15.579 per dollar AS.
Baca juga: Menakar Rencana Divestasi Saham BNI di BSI
Terkini Lainnya
- Kartu Ujian CPNS untuk Tes SKD Bisa Dicetak Mulai 9 Oktober
- Habis "Quiet Quitting" Terbitlah “Great Resignation"!
- Menhub Blak-blakan Alasan Banyak Bandara Dibangun tapi Sepi Penumpang
- Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi Pegawai Pemerintah Ditarget Selesai Akhir 2024
- IHSG Diproyeksikan Tumbuh Tipis, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Aturan Ojol Dapat Jaminan Sosial Sedang Disiapkan, Pemerintah Kaji Status Mitra
- Ketegangan Timur Tengah Membebani Pasar, Wall Street Tumbuh Tipis
- Menpan-RB Ungkap Kendala Rekrut Talenta Digital Jadi PNS, Sebut Gajinya Lebih Besar dari Menteri
- Kian Diminati, Nilai Transaksi Kripto Naik Lebih dari 4 Kali Lipat
- Kabar Duka, Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo Meninggal Dunia
- Penurunan Suku Bunga, Pelonggaran "Ruang Bernapas" Kelas Menengah
- BI Gelontorkan Likuiditas Rp 256 Triliun ke Perbankan
- [POPULER MONEY] Menpan-RB Siapkan Skema Batasi Jumlah Tenaga Honorer "Titipan"| Deflasi dalam 5 Bulan, Tanda Daya Beli Masyarakat Melemah?
- Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat BCA mobile dan myBCA
- Prosedur, Biaya, dan Syarat Biaya Balik Nama Motor
- Perkuat Infrastruktur, Layanan SLIK OJK Bakal "Downtime" hingga 26 Agustus 2024
- Simak, 5 Kebiasaan Buruk Anak Muda dalam Mengelola Keuangan
- Ini Langkah Biofarma Adaptasi di Tengah Turbulensi Dunia Usaha
- KKP Bagikan 4 Ton Ikan ke Masyarakat di Batam, Barang Bukti Impor Ilegal
- Ternyata Sudah Banyak Pedagang Bakso dan Mie Ayam Pakai QRIS