Mengenal "Yield": Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

- Yield adalah indikator penting dalam dunia investasi yang membantu investor memahami potensi pendapatan dan risiko.
Dengan memahami berbagai jenis yield dan cara menghitungnya, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak. Sehingga meningkatkan peluang keberhasilan mereka dalam mencapai tujuan keuangan.
Apa Itu Yield?
Yield adalah persentase dari pendapatan atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu investasi dalam jangka waktu tertentu.
Baca juga: Cara Pembayaran Paspor via m Banking BCA, ATM, dan Kantor Cabang
Secara sederhana, yield mencerminkan seberapa besar return yang bisa diharapkan oleh seorang investor dari investasi yang mereka lakukan.
Yield biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase dan dapat dihitung berdasarkan nilai investasi awal dan pendapatan yang diperoleh.
Dikutip dari Investopedia, yield mengacu pada pendapatan yang diterima dan direalisasikan dari hasil investasi dalam periode waktu tertentu.
Misalnya, dalam investasi saham, yield bisa berasal dari dua sumber utama yaitu kenaikan harga saham dan dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
Baca juga: Gerbang Tol KM 149-151 Padaleunyi Ditargetkan Beroperasi Awal 2025
Perbedaan Yield dan Return
Meskipun yield dan return sering kali digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Yield adalah ukuran persentase dari pendapatan investasi yang diharapkan atau telah terealisasi, sedangkan return mengacu pada total keuntungan atau kerugian aktual yang diperoleh dari suatu investasi.
Return dihitung sebagai selisih antara harga jual dan harga beli suatu aset, ditambah pendapatan yang diterima (seperti dividen).
Baca juga: Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Contoh Perhitungan Yield
Secara sederhana, rumus menghitung yield adalah sebagai berikut:
Yield = Imbal Hasil/Nilai Pokok x 100 Persen
Sebagai contoh, Anda membeli saham seharga Rp1.000 dan setahun kemudian saham tersebut naik menjadi Rp 1.200. Selain itu, di dalam satu tahun, Anda mendapatkan dividen senilai misalnya, Rp 20 per lembar sahamnya.
Yield atau imbal hasil yang Anda dapatkan terdiri atas kenaikan harga saham ditambah dengan dividen yang Anda terima, dibagi dengan nilai pokok saham ketika Anda pertama kali membali saham tersebut.
Sebagai contoh dari perhitungan ilustrasi di atas, maka:
Terkini Lainnya
- Gandeng Standard Chartered, Prudential Hadirkan Investasi Berbasis Dollar AS
- GOTO Bantah Kabar Merger dengan Grab
- DPR Bakal Panggil Bahlil Lagi untuk Bahas Elpiji 3 Kg
- Kawasan IMIP Rumuskan ESG untuk Industri Nikel Berkelanjutan
- Sritex Bakal Kembali Ajukan PK, Menaker: Kita Pantau, yang Penting Produksi Jalan
- Polemik Elpiji 3 Kg, Pemerintah Minta Maaf
- Anggaran Dipotong, PNS BKN Dibolehkan Ngantor Cuma 3 Hari
- PM India Bakal Bertemu Trump, Mau Hindari Pengenaan Tarif Impor?
- DPR: Pengecer Boleh Jual Elpiji 3 Kg Bentuk Kepedulian terhadap UMKM
- Wamenkeu Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan ke Masyarakat
- Ojol Tuntut Aturan THR, Kemenaker: Harapan Kami Perusahaan Juga Mendengarkan
- Jaga Harga Gabah, Pemerintah Tunda Bantuan Pangan sampai April
- Bukalapak Perkuat Pilar Bisnis Investasi lewat BMoney
- Gaji UMR Batam 2025, Tertinggi di Kepri Diikuti Bintan
- Program 3 Juta Rumah Bisa Atasi "Oversupply" Semen di Indonesia
- Anggaran Dipotong, PNS BKN Dibolehkan Ngantor Cuma 3 Hari
- Cara Pembayaran Paspor via m Banking BCA, ATM, dan Kantor Cabang
- 6 Cara Bayar Paspor Online Lengkap: ATM, m-Banking, Pos, dan Alfamart
- Gerbang Tol KM 149-151 Padaleunyi Ditargetkan Beroperasi Awal 2025
- 2 Cara Bayar Shopee Lewat DANA Praktis Antiribet
- Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah