pattonfanatic.com

Jarak Rumah ke Kantor Lebih dari 1.600 Km, CEO Baru Starbucks Dapat Fasilitas Jet Pribadi

Ilustrasi gerai kopi Starbucks.
Lihat Foto

NEW YORK, - Brian Niccol akan mulai menjabat sebagai CEO perusahaan pemilik jaringan gerai kopi Starbucks pada bulan depan. Namun, Niccol tidak akan selalu hadir di kantor pusat Starbucks di Seattle, AS.

Sebaliknya, Niccol akan bepergian setiap minggu dari rumahnya di Newport Beach, California ke Seattle.

Dikutip dari CNN, Senin (26/8/2024), hal tersebut diungkapkan minggu lalu dalam surat tawaran kerja untuk Niccol.

 

Baca juga: Daftar Orang Super Kaya dan Selebriti Pemilik Jet Pribadi Gulfstream

Ilustrasi gerai kopi Starbucks. PEXELS/DOM J Ilustrasi gerai kopi Starbucks.

Starbucks memberinya "kantor jarak jauh kecil" di rumahnya dan tidak mengharuskannya untuk pindah secara permanen ke kantor pusat Starbucks di Seattle yang berjarak lebih dari 1.000 mil atau lebih dari 1.600 km.

Tidak hanya itu, Starbucks juga menyediakan jet pribadi miliki perusahaan untuk digunakan Niccol bepergian bolak-balik.

"Brian Niccol telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemimpin paling efektif dalam industri kami, menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan selama bertahun-tahun," kata juru bicara Starbucks.

"Kami yakin dengan pengalaman dan kemampuannya untuk melayani sebagai pemimpin bisnis dan merek global kami, memberikan nilai jangka panjang dan langgeng bagi mitra, pelanggan, dan pemegang saham kami," imbuh dia. 

Baca juga: Handry Satriago dan Obrolan di Jet Pribadi

Namun, fasilitas jet pribadi untuk Niccol telah menarik perhatian pada implikasi perubahan iklim dari penerbangan tersebut dan proyeksi Starbucks sebagai bisnis yang ramah lingkungan, yang baru-baru ini meluncurkan gelas baru yang menggunakan lebih sedikit plastik dan menghilangkan sedotan plastik.

Perjalanan dengan pesawat jet, baik melalui jet komersial besar atau jet pribadi kecil, merupakan sumber utama emisi karbon, yang bertanggung jawab atas sekitar 800 juta ton karbon dioksida setiap tahunnya atau lebih dari 2 persen dari total emisi terkait energi global, menurut Badan Energi Internasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat