Prospek Industri Pertambangan Masih Bergantung Dinamika Global, Cermati Saham-saham Tambang Ini

JAKARTA, - Prospek industri pertambangan hingga akhir tahun ini diprediksi akan bervariasi tergantung pada jenis komoditasnya dan dinamika ekonomi global.
Menurut Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, beberapa komoditas seperti emas memiliki prospek yang positif, terutama terkait dengan potensi penerapan kebijakan moneter ekspansif oleh Federal Reserve (The Fed).
Nafan menjelaskan, emas sebagai salah satu safe haven instrument diperkirakan akan terus terapresiasi mengingat kemungkinan terjadinya pelonggaran kebijakan moneter The Fed dalam menghadapi inflasi yang mereda.
"Jika The Fed memangkas suku bunga secara bertahap hingga 2026, hal ini bisa melemahkan nilai dollar AS, yang pada gilirannya akan mendorong harga komoditas seperti emas untuk naik," ujar Nafan kepada , Selasa (27/8/2024).
Baca juga: Melihat Prospek Saham-saham Sektor Perbankan, Layak Koleksi?
Selain itu, dinamika geopolitik, ketidakpastian global, dan gangguan rantai pasokan juga turut mempengaruhi harga emas. Sementara itu, untuk komoditas lain seperti nikel, prospeknya dinilai masih kurang kuat.
"Ketegangan geopolitik dan risiko inflasi serta resesi global akan memperkuat permintaan emas sebagai instrumen lindung nilai," tambahnya.
"Permintaan terhadap nikel masih relatif lemah, terutama karena faktor kelemahan ekonomi di China. Banyak investor yang masih bersikap wait and see," ujar Nafan.
Di sisi lain, batu bara menunjukkan performa yang lebih menjanjikan. Peningkatan permintaan energi di kawasan Asia, terutama untuk menghadapi musim panas, telah memberikan dorongan positif terhadap harga batu bara.
"Batu bara juga menjadi pilihan energi dengan harga yang relatif murah, dan permintaannya diproyeksikan akan meningkat lagi menjelang musim dingin, terutama di kawasan Eropa dan Asia Timur," jelasnya.
Baca juga: Bisnis EBT Menjanjikan di Masa Depan, Bagaimana Prospek Saham PGEO?
Saham-saham yang patut dicermati dalam sektor pertambangan ini meliputi ANTM, PTBA, BRMS, MDKA, dan INDY.
Menurut Nafan, perusahaan-perusahaan ini memiliki potensi untuk terus berkembang seiring dengan fluktuasi permintaan global dan perkembangan teknologi, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang semakin meluas, yang turut mendongkrak permintaan energi.
Nafan bilang, dengan berbagai dinamika tersebut, industri pertambangan diperkirakan akan mengalami pergerakan yang beragam hingga akhir tahun ini, dengan beberapa komoditas seperti emas dan batu bara menunjukkan potensi yang lebih baik dibandingkan dengan nikel.
“Kalau emas memang sebenarnya mendapatkan prospek yang positif kalau menurut saya, sehubungan dengan adanya potensi penurunan suku bunga The Fed, dan batu bara akan terapresiasi dengan baik lantaran juga faktor peningkatan demand,” tegasnya.
Terkini Lainnya
- Sejak Januari, 1,2 Juta Kiloliter B40 Sudah Disalurkan
- KAI Minta Maaf Pemesanan Tiket Lebaran Bermasalah, Pastikan Perbaikan Sistem
- 5 Ide Bisnis Menjanjikan dengan Peluang Sukses Tinggi
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Semen Indonesia Tawarkan Rumah Tapak Ramah Lingkungan di IKN
- Pekerjaan Informal Alternatif Lapangan Kerja bagi Gen Z
- ELSA Optimalisasi Capex untuk Tiga Lini Utama Bisnis
- Beri Kuliah di UI, Sri Mulyani: Ilmu Ekonomi Luar Biasa Penting
- LNG Trading Sumbang Kinerja PGAS Selama Semester I-2024