Di Lestari Summit, PLN EPI Beberkan Program Co-Firing Biomassa untuk Energi Berkelanjutan
JAKARTA, - Pada ajang Lestari Summit 2024 Kompas Gramedia Grup, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) membeberkan program penerapan co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara dalam sesi presentasi Case Study menekankan pentingnya co-firing biomassa dalam mendukung keberlanjutan energi dan ekonomi Indonesia.
Menurut Iwan, upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk memberdayakan ekonomi lokal.
"Program co-firing yang kami terapkan di PLN merupakan bagian dari transformasi menuju energi yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan biomassa lokal, kami tidak hanya mampu menurunkan emisi karbon hingga 11 juta ton CO2 per tahun, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan bahan bakar biomassa," ujar Iwan melalui keterangan pers, Selasa (27/8/2024).
Baca juga: Keuntungan Menanam Indigofera, Batangnya buat Biomassa, Daun untuk Pakan Ternak dan Pewarna Batik
Ia bilang, program co-firing PLN EPI melibatkan penggunaan biomassa dari berbagai sumber, termasuk limbah pertanian dan perkebunan seperti sekam padi, bonggol jagung, serbuk gergaji, serta cangkang sawit dan bukan berasal dari deforestasi.
Biomassa ini digunakan sebagai bahan bakar tambahan yang disubstitusi dengan batubara dalam pembakaran PLTU. Hingga akhir tahun 2023, sebanyak 46 dari 52 PLTU yang dikelola oleh PLN Grup telah berhasil mengimplementasikan program ini.
Iwan juga menyampaikan, implementasi co-firing ini memberikan dampak nyata bagi ekonomi lokal. Melalui kemitraan dengan petani dan industri kecil, PLN EPI telah menciptakan ekosistem yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
Baca juga: PLN IP Bakal Pakai Green Ammonia untuk Bahan Bakar di PLTU Labuan
"Kami melibatkan lebih dari 1,25 juta masyarakat dalam rantai pasok biomassa yang mencakup pengumpulan limbah, produksi, hingga distribusi rantai pasok, serta penanaman dan pengembangan ekosistem biomassa di 52 PLTU yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air dan sirkular ekonomi ini memiliki skala ekonomi Rp 9,43 triliun," tambah Iwan.
Ia juga menyampaikan bahwa PLN EPI akan terus memperluas program co-firing biomassa dengan target pemanfaatan hingga 10,2 juta ton biomassa per tahun pada 2031. Hal ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Baca juga: Sukses Menginspirasi, Lestari Summit 2024 Perkuat Kolaborasi Masa Depan Berkelanjutan
Target subsitusi batu bara
PLN EPI juga sudah melakukan subtitusi batu bara dengan biomassa sebanyak 250.000 ton pada 2021, meningkat menjadi 500.000 ton pada 2022, selanjutnya naik kembali menjadi 1 juta ton pada tahun 2023. Kemudian pada tahun 2024 PLN EPI mempunyai target 2 juta ton lebih untuk pembakaran biomassa.
"Kami optimis bahwa dengan kolaborasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, PLN EPI dapat terus berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, khususnya dalam aspek lingkungan dan ekonomi," tambah Iwan.
Sebagai informasi, melalui Lestari Summit 2024, CEO KG Media CEO KG Media, Andy Budiman memfasilitasi dialog antara para pemangku kepentingan untuk menciptakan kebijakan dan keputusan yang berkelanjutan.
Mengusung tema "Fostering Sustainability Through Inclusive Local Practice and Policy Making", Lestari Summit 2024 yang berfokus pada empat pilar utama inklusivitas, praktik lokal, kebijakan, dan transisi ini juga sekaligus membuka kesempatan kolaborasi dari para pihak untuk mencapai SDGs di Indonesia.
Terkini Lainnya
- Naik Rp 4.000, Cek Harga Emas Antam Terbaru Senin 16 September 2024
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian Senin 16 September 2024
- Harga Bahan Pokok Senin 16 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Bandeng
- Cara Bayar Tilang Elektronik melalui ATM BCA
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Hidrolisat Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Negara-negara Ini Izinkan Pegawai Tak Hiraukan Panggilan dan Pesan Atasan Setelah Jam Kerja
- Program KKKS Migas Mencegah Abrasi Pesisir dengan Menanam Mangrove
- Datangi Ombudsman, Peternak Unggas Laporkan Masalah Harga Ayam Hidup di Pasaran
- Atasi Masalah Sampah Perkotaan, Pelajar Diajak Bikin Kompos dan Eco Enzym dari Sampah Organik
- Penjualan Antam Tumbuh 7 Persen Menjadi Rp 23,19 Triliun pada Semester I-2024