Tantangan Antam untuk Genjot Produksi Emas hingga Feronikel
JAKARTA, - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Arianto Sabtonugroho, menyatakan optimisme perusahaan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di semester dua 2024 dalam meningkatkan produksi emas, bauksit, bijih nikel, dan feronikel.
Terkait produksi nikel, Arianto mengatakan bahwa Antam telah memperoleh izin produksi untuk mencapai hingga 12 juta ton bijih nikel. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan atau menyamai volume produksi tahun lalu.
"Kami masih dalam proses untuk mendapatkan izin produksi tambahan, dengan target menyamai volume produksi bijih nikel seperti tahun 2023, yaitu sekitar 13 juta ton," ujar Arianto dalam public expose live, Selasa (27/8/2024).
Baca juga: Penjualan Antam Tumbuh 7 Persen Menjadi Rp 23,19 Triliun pada Semester I-2024
Dia menambahkan bahwa permintaan bijih nikel domestik terus meningkat seiring dengan kebutuhan kapasitas produksi nikel kelas 2 di dalam negeri.
Hal ini mendorong Antam untuk memperluas pasar domestik melalui peningkatan kapasitas produksi dan konsistensi pengiriman bijih nikel ke smelter-smelter di Indonesia.
Prospek pertumbuhan konsumsi stainless steel, terutama di China, juga memberikan dorongan positif terhadap permintaan feronikel Antam. Meskipun harga nikel diprediksi akan berfluktuasi, Arianto optimistis ada potensi perbaikan harga akibat defisit pasokan di tahun 2025.
"Kami terus menerapkan inisiatif penghematan biaya di sektor nikel untuk menjaga margin operasional yang optimal," kata dia.
Baca juga: Harga Emas Antam Selasa 27 Agustus 2024
Tantangan Antam
Untuk komoditas emas, Arianto memperkirakan akan terus dipengaruhi oleh kebijakan moneter AS dan faktor geopolitik yang mendorong permintaan emas sebagai instrumen investasi aman.
"Kami optimis dapat mencapai peningkatan penjualan emas di tahun ini dan tahun depan, dengan pangsa pasar domestik yang diperkirakan tetap di atas 80 persen," jelasnya.
Adapun produksi bauksit tahun ini difokuskan untuk proses commissioning pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang akan mulai beroperasi pada tahun 2025.
Baca juga: Tak Hanya Bisnis, Antam Juga Serius Melaksanakan ESG
"Kami memperkirakan kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun akan membutuhkan minimal 3 juta ton bijih bauksit," ungkap Arianto.
Meskipun permintaan bauksit domestik masih terbatas, Arianto optimis bahwa permintaan akan meningkat seiring dengan beroperasinya pabrik-pabrik pengolahan bauksit baru di Indonesia pada tahun 2025 dan 2026.
"Kami optimis adanya peningkatan pendapatan dari bauksit dengan memaksimalkan kapasitas produksi dan kontrol kualitas, serta mendorong efisiensi di seluruh lini produksi," ujarnya.
Baca juga: Laba Antam Turun 16,6 Persen Menjadi Rp 1,5 Triliun pada Semester I-2024
Terkini Lainnya
- Area Pagar Laut di Tangerang Punya HGB, Menteri KKP: Di Dasar Laut Tidak Boleh Ada Sertifikat!
- [POPULER MONEY] Bandara I Gusti Ngurah Rai Cetak Sejarah | Menteri ATR Akui Area Pagar Laut Tangerang Punya HGB
- Menteri KKP Sebut Pagar Laut di Tangerang untuk Reklamasi Alami
- Cara Update Alamat Pengiriman Kartu Kredit BCA via Aplikasi
- 3 Tahun Berdiri, Ini Layanan yang Dihadirkan Bank Aladin Syariah
- Trump Ingin Kuasai Greenland, Terungkap Potensi Cadangan Mineral yang Tersembunyi
- Mengenal Investasi Emas: Jenis, Kelebihan, dan Tips Membeli
- 5 Tips Investasi untuk Mahasiswa: Mulai Bangun Masa Depan Sejak Dini
- Asosiasi Apresiasi Pembangunan Tol Serang-Panimbang, Bisa Turunkan Biaya Logistik
- Bahlil: Seluruh Konsesi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri
- Mineral Krusial Seperti Litium dan Nikel Jadi Kunci Keamanan Energi Masa Depan, Bukan Lagi Minyak
- Harga Emas Menguat, Kapan Waktu Tepat untuk Mulai Berinvestasi?
- Harga Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi Jelang Pelantikan Trump
- BNI Beri Pelatihan untuk Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong
- Menyusul Sang Suami, Melania Trump Juga Luncurkan Meme Kripto
- OJK Meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Penjaminan Indonesia 2024-2028
- Harga Ayam Anjlok, Ombudsman Bakal Panggil Sejumlah Pejabat
- Di Lestari Summit, PLN EPI Beberkan Program Co-Firing Biomassa untuk Energi Berkelanjutan
- Negara-negara Ini Izinkan Pegawai Tak Hiraukan Panggilan dan Pesan Atasan Setelah Jam Kerja
- Program KKKS Migas Mencegah Abrasi Pesisir dengan Menanam Mangrove