pattonfanatic.com

Airlangga Kumpul Bareng Eks Menko Perekonomian, Bahas Strategi Dukung Kelas Menengah

Konferensi pers dialog bersama yang bertajuk Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045 di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumpulkan sejumlah mantan Menko Perekonomian pada Selasa (27/8/2024). Terdapat pula pejabat pemerintahan lainnya dan pengusaha.

Para tokoh itu terdiri dari Dorodjatun Kuntjoro-Jakti (Menko Perekonomian periode 2021-2004), Aburizal Bakrie (Menko Perekonomian periode 2004-2005), Chairul Tanjung (Menko Perekonomian periode Mei-Oktober 2014), dan Darmin Nasution (Menko Perekonomian periode 2014-2019).

Selain itu, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani.

Baca juga: Menanti Keberpihakan Kebijakan pada Kelas Menengah

Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan, konsumsi masyarakat.SHUTTERSTOCK/MINERVA STUDIO Ilustrasi belanja di supermarket atau pasar swalayan, konsumsi masyarakat.
Adapun pertemuan para tokoh di bidang ekonomi tersebut dalam rangka dialog bersama yang bertajuk "Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045".

Dialog ini bagian dari rangkaian acara HUT ke-58 Kemenko Perekonomian.

Airlangga mengatakan, dalam diskusi tersebut dibahas mengenai kondisi kelas menengah yang menjadi motor utama penggerak ekonomi.

Konsumsi kelompok ini tercatat tumbuh sekitar 12 persen setiap tahunnya sejak 2002.

Baca juga: 5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Berada di Kelas Menengah

Saat ini di Indonesia ada 17,13 persen masyarakat kelas menengah, dan ada hampir 50 persen masyarakat calon kelas menengah atau aspiring middle class. Adapun aspiring middle class adalah kelompok yang sudah melampaui kemiskinan, tetapi kondisinya masih tidak stabil alias rentan.

Namun dia bilang, masyarakat kelas menengah saat ini angkanya menurun karena terdampak pandemi Covid-19 yang menggangu perekonomian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat