Pendapatan Usaha ADRO Turun di Semester I-2024, Bos Adaro Ungkap Sebabnya
JAKARTA, - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan kenaikan 7 persen pada volume penjualan menjadi 34,94 juta ton pada semester I-2024. Namun, pendapatan usaha perusahaan ini justru mengalami penurunan 15 persen menjadi 2.973 juta dollar AS.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO, Garibaldi Thohir, menyatakan bahwa penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan 19 persen pada harga jual rata-rata (ASP) yang selaras dengan melemahnya harga batu bara.
"Walaupun harus menghadapi kondisi harga yang sulit baik untuk batu bara termal maupun metalurgi, Grup Adaro mampu menunjukkan resiliensi kinerja keuangan berkat komitmen terhadap keunggulan operasional dan efisiensi," kata dia dalam siaran pers, Rabu (28/8/2024).
Baca juga: Adaro Energy Bakal Tebar Dividen Final Rp 6,4 Triliun Tahun Ini
Menurut pria yang kerap disapa Boy ini, resiliensi tersebut merupakan cerminan dedikasi kolektif dari timnya. "Kami tetap berfokus pada eksekusi proyek dalam upaya untuk mengkonversikan visi jangka panjang kami menjadi nilai nyata bagi para pemegang saham," sebutnya.
Pada semester I-2024, laba inti ADRO tercatat sebesar 911 juta dollar AS turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara EBITDA operasional mencapai 1,234 miliar dollar AS. Sejalan dengan rencana investasi, belanja modal perusahaan naik 46 persen menjadi 394 juta dollar AS.
Belanja modal terutama diinvestasikan pada alat berat, tongkang, dan infrastruktur pendukung di rantai pasokan. Selain itu, ADRO juga memulai investasi pada smelter aluminium beserta fasilitas pendukungnya.
Boy menegaskan bahwa posisi keuangan ADRO tetap sehat dengan posisi kas bersih sebesar 1.557 juta dollar AS pada akhir semester I-2024.
“Kami pun mempertahankan komitmen untuk memberikan pengembalian bagi para pemegang saham dalam bentuk pembagian dividen tunai serta program pembelian kembali saham perusahaan," katanya.
Baca juga: Bakal Buyback Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun
Terkini Lainnya
- Gonjang-ganjing Kadin: Arsjad Lengser, Anindya Bakrie Pegang Kendali
- Cara Cek Hasil Administrasi CPNS 2024
- Minuman Manis Kena Cukai Mulai 2025, Apa Alasannya?
- Diretas "Hacker" Korea Utara, Indodax Klaim Saldo Aset Pengguna Aman
- Mengenal "Yield": Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
- Apa Itu Aset: Pengertian, Karekteristik, Jenis, dan Contohnya
- MIND ID Target Mau Jadi Penentu Harga Komoditas Tambang Global
- Perpeksi: Penggunaan QRIS Perlu Sosialisasi dan Edukasi Lebih Masif
- Harga Emas Diprediksi Naik Hingga 2025, Ini Alasannya
- Kemenhub Bentuk Pusat Integrasi Data Maritim buat Tingkatkan Keselamatan Pelayaran
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Reduksi bagi Dosen dan Alumni UNSOED
- Usai Dilengserkan dari Ketum Kadin, Arsjad Rasid Akan Sampaikan Sikap Bersama 21 Kadin Provinsi
- Cara Transfer Mandiri ke DANA via Aplikasi Livin'
- Ini Kata Anindya Bakrie Usai Terpilih Jadi Ketum Kadin Indonesia lewat Munaslub
- Cara Bayar Tilang Elektronik via BRImo dan ATM BRI
- Gonjang-ganjing Kadin: Arsjad Lengser, Anindya Bakrie Pegang Kendali
- Premi Asuransi Jiwa Tembus Rp 88,49 Triliun, Bancassurance Jadi Penopang
- 7 Kesalahan Keuangan Kelas Menengah, Bikin Gagal Menuju Kesejahteraan Finansial
- Strategi MIND ID Genjot Dekarbonisasi, Manfaatkan Energi Terbarukan
- Naik 26 Persen, Klaim Asuransi Kesehatan Tembus Rp 11,83 Triliun pada Semester I 2024
- Inpres Alih Fungsi Wisma Atlet Jadi Rusun ASN Rampung September 2024