Penyaluran Subsidi Berbasis NIK Bakal Naikkan Tarif KRL Jabodetabek? Ini Kata Menhub
JAKARTA, - Pemerintah berencana menerapkan penyaluran subsidi public service obligation (PSO) KRL Jabodetabek melalui pembelian tiket berbasis nomor induk kependudukan (NIK).
Lantas apakah wacana ini dapat menaikkan tarif KRL Jabodetabek? Pasalnya, dengan penyaluran subsidi berbasis NIK tentu akan ada penumpang yang dikenakan tarif nonsubsidi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini rencana penyaluran subsidi KRL berbasis NIK itu masih dalam tahap kajian. Meski demikian, dia memastikan pemerintah akan memberikan keputusan tarif terbaik untuk masyarakat.
Baca juga: Area Komersial C-HUB Diresmikan, Pengguna KRL Stasiun Cisauk Bisa Transit
"Lagi dibahas, kita upayakan masyarakat tetap mendapatkan yang terbaik," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengungkapkan, pihaknya masih belum ada rencana untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek.
"Sampai saat ini kita belum ada rencana (menaikkan tarif KRL)," kata Adita.
Masih perlu kajian
Adita juga menyebut rencana penerapan tiket elektronik berbasis NIK ini masih sangat awal sehingga dia belum dapat memastikan ketentuan penerapannya.
Baca juga: KCI Evaluasi Prototipe KRL Baru INKA Sebelum Diproduksi, Intip Bocorannya
"Jelas basisnya NIK, nah NIK-nya ini nanti akan diambil dari sisi apanya, itu yang sebenarnya sedang kita bahas," ucapnya.
Sebelumnya, Adita juga pernah menyebut rencana rencana penerapan tiket elektronik berbasis NIK kepada KRL Jabodetabek masih perlu kajian yang mendalam.
Terkini Lainnya
- Menteri UMKM Lantik Pejabat Eselon I di Pasar Tanah Abang
- Gaji UMR Malang 2025, Baik Kota Maupun Kabupaten Malang
- Startup Logistik Berbasis Teknologi Ubah Wajah Pergudangan di Indonesia
- Luhut Usulkan Pembentukan Family Office Mulai Februari 2025
- Puluhan UMKM di Ciamis Diduga Tertipu Pemasok Program MBG, Ini Kata Menteri UMKM
- Gaji UMR Situbondo 2025, Paling Rendah di Jawa Timur
- Calon Menteri Transportasi AS Bertekad Pulihkan Kepercayaan Dunia kepada Boeing
- Nilai Ekspor Indonesia Tembus 264,70 Miliar Dollar AS Sepanjang 2024
- Menteri UMKM Ancam Tutup "Marketplace" yang Abaikan Usaha Kecil
- Gaji UMR Bondowoso 2025, Terendah ke-3 di Jawa Timur
- Rupiah Masih Tertekan, Suku Bunga BI Diperkirakan Tetap 6 Persen
- Latih Kepemimpinan Pegawai, Krakatau Steel Gandeng Kopassus
- Gaji UMR Pacitan 2025, Terendah ke-4 di Jawa Timur
- Gaji UMR Trenggalek 2025 dan Kenaikannya 5 Tahun Terakhir
- Meta Bakal PHK 5 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Mark Zuckerberg
- Melihat Biaya Potongan Aplikasi yang Dikeluhkan Ojol
- Inspirasi Bisnis, Kisah Silvy Sukses Buka 3 Gerobak Setelah Bermitra dengan Tahu GO!
- Pintar Raih Cuan, Begini Generasi Muda Atur Taktik Berbisnis lewat Medsos
- Cara Bayar Lazada Lewat ATM BNI, BRI, BCA, dan Mandiri
- IHSG Ditutup Turun, Rupiah Melemah