Tekan Emisi, PLN Pakai Limbah Serbuk Kayu Jadi Bahan Bakar PLTU Ombilin
JAKARTA, - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Indonesia Power (PLN IP) menggunakan limbah serbuk kayu (sawdust) sebagai bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin, Sumatera Barat.
Limbah serbuk gergaji tersebut diolah menjadi biomassa untuk bahan baku co-firing. Co-firing merupakan pembakaran dua jenis bahan bakar yang berbeda secara bersamaan.
Bila umumnya pengoperasian PLTU hanya mengandalkan batu bara sebagai bahan bakar, maka dengan co-firing ada penambahan biomassa sehingga mengurangi penggunaan batu bara dan menekan emisi.
Baca juga: Di Lestari Summit, PLN EPI Beberkan Program Co-Firing Biomassa untuk Energi Berkelanjutan
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTU Ombilin telah menerapkan uji coba co-firing dengan memanfaatkan biomassa berupa limbah serbuk kayu sejak Mei 2023.
"Penggunaan biomassa di unit pembangkit PLN IP ini akan turut menurunkan emisi yang berasal dari sektor ketenagalistrikan," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (29/8/2024).
PLN Indonesia Power UBP Ombilin sudah menggunakan 6.540,96 ton sawdust yang menghasilkan daya listrik sebesar 4.995,19 megawatt hour (MWh) untuk menopang kelistrikan di wilayah Sumatera Bagian Tengah.
"Penggunaan biomassa untuk bahan bakar co-firing PLTU Ombilin akan terus ditingkatkan sampai dengan 5 persen untuk 2024 hingga 2025," kata Edwin.
Baca juga: PLN IP Bakal Pakai Green Ammonia untuk Bahan Bakar di PLTU Labuan
Ia menuturkan, dalam proses penyediaan limbah serbuk kayu, pihaknya turut melibatkan masyarakat. Dengan begitu, program co-firing ini berdampak pula pada peningkatakan perekonomian masyarakat.
Terkini Lainnya
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian Senin 16 September 2024
- Harga Bahan Pokok Senin 16 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Bandeng
- Cara Bayar Tilang Elektronik melalui ATM BCA
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Hidrolisat Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Dukung Layanan Pelabuhan di Tarakan dan Kendari, HUMI Siapkan 2 Kapal Tunda
- Demo Tuntut Legalitas, Ojol Bisa Kehilangan Fleksibilitas dengan Jam Kerja Diatur
- Penyaluran Subsidi Berbasis NIK Bakal Naikkan Tarif KRL Jabodetabek? Ini Kata Menhub
- Melihat Biaya Potongan Aplikasi yang Dikeluhkan Ojol
- Inspirasi Bisnis, Kisah Silvy Sukses Buka 3 Gerobak Setelah Bermitra dengan Tahu GO!