pattonfanatic.com

Tekan Emisi, PLN Pakai Limbah Serbuk Kayu Jadi Bahan Bakar PLTU Ombilin

Proses penyediaan sawdust oleh masyarakat yang nantinya digunakan untuk energi primer pengganti batu bara di PLTU Ombilin, Sumatera Barat.
Lihat Foto

JAKARTA, - PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Indonesia Power (PLN IP) menggunakan limbah serbuk kayu (sawdust) sebagai bahan bakar pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin, Sumatera Barat.

Limbah serbuk gergaji tersebut diolah menjadi biomassa untuk bahan baku co-firing. Co-firing merupakan pembakaran dua jenis bahan bakar yang berbeda secara bersamaan.

Bila umumnya pengoperasian PLTU hanya mengandalkan batu bara sebagai bahan bakar, maka dengan co-firing ada penambahan biomassa sehingga mengurangi penggunaan batu bara dan menekan emisi.

Baca juga: Di Lestari Summit, PLN EPI Beberkan Program Co-Firing Biomassa untuk Energi Berkelanjutan

Ilustrasi serbuk kayu.PIXABAY/HANS Ilustrasi serbuk kayu.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTU Ombilin telah menerapkan uji coba co-firing dengan memanfaatkan biomassa berupa limbah serbuk kayu sejak Mei 2023.

"Penggunaan biomassa di unit pembangkit PLN IP ini akan turut menurunkan emisi yang berasal dari sektor ketenagalistrikan," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (29/8/2024).

PLN Indonesia Power UBP Ombilin sudah menggunakan 6.540,96 ton sawdust yang menghasilkan daya listrik sebesar 4.995,19 megawatt hour (MWh) untuk menopang kelistrikan di wilayah Sumatera Bagian Tengah.

"Penggunaan biomassa untuk bahan bakar co-firing PLTU Ombilin akan terus ditingkatkan sampai dengan 5 persen untuk 2024 hingga 2025," kata Edwin.

Baca juga: PLN IP Bakal Pakai Green Ammonia untuk Bahan Bakar di PLTU Labuan

Ia menuturkan, dalam proses penyediaan limbah serbuk kayu, pihaknya turut melibatkan masyarakat. Dengan begitu, program co-firing ini berdampak pula pada peningkatakan perekonomian masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat