Akan Ubah Skema Subsidi KRL Jabodetabek Jadi Berbasis NIK, Ini Alasan Pemerintah
JAKARTA, - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan alasan di balik rencana pengubahan skema pemberian subsidi tiket KRL Jabodetabek menjadi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Sebagai informasi, selama ini, seluruh tiket KRL Jabodetabek disubsidi pemerintah dalam bentuk public service obligation (PSO), sehingga pemberian subsidi dilakukan secara merata kepada seluruh penumpang KRL.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyatakan, dengan penerapan tiket KRL berbasis NIK, pemerintah ingin subsidi PSO disalurkan lebih tepat sasaran.
Baca juga: Kemenhub Kaji Subsidi KRL Jabodetabek Berbasis NIK, Salah Satunya Soal Data
"Rencana ini merupakan bagian dari upaya DJKA dalam melakukan penyesuaian tarif KRL Jabodetabek dengan subsidi yang lebih tepat sasaran," ujarnya dalam keterangan tertulis, sepertik dikutip Jumat (30/8/2024).
Untuk itu, Kemenhub masih akan mengkaji rencana ini dengan matang dan membahasnya dengan pihak terkait agar skema tarif ini betul-betul tepat sasaran.
"DJKA juga akan membuka diskusi publik dengan akademisi dan perwakilan masyarakat untuk memastikan skema tarif yang akan diberlakukan tidak memberatkan pengguna jasa layanan KRL Jabodetabek," ucapnya.
Terpisah, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyebut bahwa rencana tersebut sudah pernah mencuat sejak 2023 namun sampai saat ini belum direalisasikan. Rencana ini kembali didorong pemerintah dengan memasukkannya pada Buku II Nota Keuangan beserta Rancangan APBN Tahun Anggaran 2025.
"Di 2025 memang ada banyak penurunan alokasi APBN. Salah satunya kan pasti konsekuensinya ada juga subsidi atau keperintisan yang itu harus disesuaikan. Makanya ini sebenarnya selaras dengan rencana untuk tarif KRL berbasis NIK itu supaya tepat sasaran karena memang keterbatasan dananya," jelas Adita saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Keputusan Akhir Masih Menunggu Hasil Kajian Pemerintah
Meski demikian, Adita menyebut rencana ini belum tentu diterapkan pada 2025 karena masih menunggu hasil kajian pemerintah.
"Kita lihat dulu lah situasinya. Karena kan bisa aja dinamika situasinya ya. Kita juga lihat juga nanti seperti apa respons dari stakeholders," ucapnya.
Bahkan, kata Adita, pemerintah masih belum menentukan sumber data NIK yang akan digunakan untuk menyalurkan subsidi PSO KRL Jabodetabek, apakah akan menggunakan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) atau yang lain.
Oleh karenanya, rencana penerapan tiket KRL Jabodetabek berbasis NIK masih akan melalui proses yang panjang sebelum diimplementasikan.
"Biasanya kalau ketentuan baru kan pasti yang wajib ya harus ada konsultasi publik. Tapi yang utama pasti studi dulu.
Kita kaji, kita bahas lintas sektoral sama operator. Kemudian setelah fix di internal, kita konsultasi publik," tuturnya.
Baca juga: Penyaluran Subsidi Berbasis NIK Bakal Naikkan Tarif KRL Jabodetabek? Ini Kata Menhub
Terkini Lainnya
- [POPULER MONEY] Kata OJK soal Gaji Pekerja Dipotong buat Dana Pensiun | Avtur RI Termahal Se-Asia Tenggara? Ini Kata Pertamina
- Apa Itu NPL atau Non-Performing Loan?
- OJK Luruskan Kabar Dana Pensiun Tak Bisa Dicairkan 10 Tahun
- Pendapatan Asli Daerah APBN Provinsi DKI Jakarta yang Terbesar
- 4 Sumber Pendapatan Asli Daerah dan Pengelompokannya Sesuai UU
- Indodax Sebut Harga Bitcoin Berpotensi Lampaui Ekspektasi Bulan Ini
- Beragam Contoh Pendapatan Asli Daerah dan Pengelompokannya
- INKA Targetkan Pabrik Kereta di Banyuwangi Beroperasi Penuh Tahun Depan
- 4 Sumber Yang Dikategorikan dalam PAD Pendapatan Asli Daerah
- Berapa Harga Avtur Pertamina?
- Penjelasan OJK soal Rencana Pemotongan Gaji Pekerja untuk Dana Pensiun
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Reduksi bagi Dosen dan Alumni UGM
- AEON Buka Supermarket di Citra Raya Tangerang
- Pertamina: Harga Publikasi Avtur di Indonesia Cukup Kompetitif...
- Di IISF 2024, Bank Mandiri Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Ekonomi Rendah Karbon
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
- IHSG Melaju di Awal Sesi Pagi, Rupiah Melemah
- Tekan Penggunaan Batu Bara, Limbah Serbuk Kayu Digunakan Jadi Bahan Bakar PLTU Bengkayang
- Naik Rp 1.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Jumat 30 Agustus 2024
- Harga Emas di Pegadaian Terbaru, Jumat 30 Agustus 2024