Sepanjang 2023, BUMI Pasok 21-22 Juta Metrik Ton Batu Bara untuk Pembangkit PLN
JAKARTA, - Perusahaan batu bara PT BUMI Resources, Tbk (BUMI) memasok sekitar 21-22 juta metrik ton batu bara untuk kebutuhan domestik pada 2023, alias sekitar 28 persen dari total produksi tahun tersebut yaitu 77,8 juta metrik ton.
Dengan angka tersebut, terhitung BUMI menyumbang sekitar seperenam dari kebutuhan batu bara PLTU PLN dalam mencukupi listrik bagi negara.
Selanjutnya, sepanjang semester I-2024, BUMI memproduksi 37,7 juta metrik ton batu bara, naik 7 persen dibanding tahun lalu sebesar 35,4 juta metrik ton.
“Batu bara masih berperan besar dalam ketersediaan suplai listrik dengan harga murah di Indonesia," kata Director & Corsec BUMI Dileep Srivastava, melalui keterangannya, Jumat (30/8/2024).
"Di dalamnya, BUMI sendiri memiliki kontribusi yang tidak sedikit, selaras dengan cakupan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara yang melampaui angka 25 persen,” lanjutnya.
Baca juga: Tekan Penggunaan Batu Bara, Limbah Serbuk Kayu Digunakan Jadi Bahan Bakar PLTU Bengkayang
Saat ini, sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih mengandalkan batu bara sebagai bahan bakar termurah, terutama di Kawasan Asia.
Hal ini mengingat bahwa pengelolaan energi terbarukan masih memerlukan biaya tidak sedikit, kendati sumber energi tersebut dapat diperoleh secara bebas di alam seperti angin atau cahaya matahari.
Sebagai informasi, BUMI memiliki beberapa anak perusahaan pertambangan batu bara, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Provinsi Kalimantan Timur, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) di Kalimantan Selatan, dan PT Pendopo Energi Batubara di Sumatera Selatan.
“Sebagai bagian dari kontribusi BUMI untuk negara, kami berkomitmen untuk selalu menjaga dan selalu memenuhi pasokan dalam negeri," tambah Dileep.
Baca juga: Ekspor Batu Bara PTBA Melonjak, Pasar Asia Menjanjikan
Selain batu bara, Dileep menegaskan kontribusi lain BUMI ke negara seperti pajak dan royalti, aktivitas CSR (corporate social responsibility) pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, serta langkah-langkah nyata untuk keberlanjutan lingkungan juga terus dikerjakan oleh BUMI.
Sebagai tambahan informasi, berikut daftar lima perusahaan dengan kewajiban DMO (domestic marget obligation), pasokan batu bara dengan volume terbesar bagi PLTU PLN pada 2023 berdasarkan data Kementerian ESDM), yaitu PT Bukit Asam Tbk, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro Tbk, PT Kideco Jaya Agung, dan PT Arutmin Indonesia.
Terkini Lainnya
- Harga Bahan Pokok Senin 16 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Bandeng
- Cara Bayar Tilang Elektronik melalui ATM BCA
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Hidrolisat Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Ini Deretan Bisnis Milik Arsjad Rasjid yang Didepak dari Ketua Kadin
- Strategi Pupuk Indonesia Genjot Minat Anak Muda Jadi Petani
- Bos Bulog Minta Orang Kaya Jangan Beli Beras SPHP
- Masuki Usia Ke-9, J&T Express Catatkan Prestasi dan Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
- Utamakan Langkah Damai, TPL Tetap Hormati Proses Hukum pada Terdakwa Perusakan dan Penguasaan Aset
- Bank BTPN Resmi Ganti Nama jadi Bank SMBC Indonesia