pattonfanatic.com

Laba Bersih TOBA Tumbuh 128,8 Persen pada Semester I 2024, Ini Penopangnya

Ilustrasi batu bara.
Lihat Foto

JAKARTA, - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melaporkan kinerja keuangan semester I 2024. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, TBS mencatat peningkatan laba yang signifikan.

Perseroan juga terus membangun fondasi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, serta memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan terhadap visi dan nilai jangka panjangnya.

Mufti Utomo, Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, mengatakan, kinerja perseroan di paruh pertama tahun 2024 menunjukkan ketangguhan dan komitmen yang kuat untuk tumbuh secara berkelanjutan.

Baca juga: TBS Energi Utama Teken Kontrak Jual Beli Listrik Tenaga Surya ke PLNp

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung mobile yang dikembangkan oleh para periset di Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).BRIN Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung mobile yang dikembangkan oleh para periset di Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Kami fokus mengatasi tantangan saat ini sambil berinvestasi dalam peluang masa depan, baik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Batam maupun dengan memperluas jejak kendaraan listrik kami. Kami tetap berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan dan masyarakat yang kami layani," ujar Mufti dalam keterangan resmi, Jumat (30/8/2024).

Laba bersih TOBA tumbuh 128,8 persen secara tahunan menjadi 40,5 juta dollar AS pada semester I 2024. Pertumbuhan ini didukung kenaikan EBITDA Disesuaikan sebesar 67,1 persen menjadi 83,7 juta dollar AS.

Angka-angka ini tidak hanya mencerminkan efisiensi operasional perseroan tetapi juga investasi strategis dalam usaha bisnis hijau. Portofolio TBS yang beragam berperan penting dalam perolehan laba bersih, terutama melalui pembangkit listrik tenaga batu bara di Gorontalo dan Sulawesi Utara, yang memberikan stabilitas di tengah fluktuasi harga batu bara.

Sementara itu, sektor pengelolaan limbah menyumbang 2,6 juta dollar AS pada EBITDA setelah akuisisi baru-baru ini.

Baca juga: Garap Bisnis Berkelanjutan, TBS Energi Akuisisi Perusahaan Limbah Ini

Mufti menjelaskan, paruh pertama tahun 2024 ditandai dengan berbagai pencapaian kunci yang menunjukkan dedikasi perseroan dalam mendorong masa depan yang lebih hijau.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat