Pengamat Ungkap Penyebab Pendanaan "Fintech Lending" di Luar Jawa Masih Rendah
JAKARTA, - Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa penyaluran pendanaan fintech peer to peer (P2P) lending kepada borrower di luar Jawa masih rendah. Pada Juni 2024, porsinya hanya mencapai 24,92 persen dari total penyaluran sebesar Rp 24,84 triliun.
Selama paruh pertama tahun ini, penyaluran pendanaan di luar Jawa hanya mencapai Rp 6,19 triliun. Sementara itu, di Pulau Jawa, penyaluran mencapai Rp 18,64 triliun.
Dibandingkan dengan bulan Mei, penyaluran pendanaan di luar Jawa menurun dari Rp 6,25 triliun menjadi Rp 6,19 triliun.
Baca juga: Mengenal Saham Blue Chip: Pengertian, Keuntungan, dan Contohnya
Pengamat Teknologi sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mengungkapkan bahwa penurunan tipis tersebut adalah hal yang biasa terjadi. Namun, menurutnya, penyebab utama penurunan di luar Jawa adalah faktor kebutuhan masyarakat.
"Mungkin di luar Jawa kondisi ekonomi sedang membaik sehingga tak banyak yang meminjam," ujarnya dikutip dari Kontan.
Heru juga menyoroti bahwa infrastruktur digital di Indonesia yang belum merata turut mempengaruhi akses masyarakat luar Jawa terhadap fintech lending.
Hal ini membuat penyaluran pendanaan ke luar Jawa masih belum maksimal. "Penduduk kebanyakan ada di Jawa, khususnya Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Tentu memengaruhi fokus pendanaan," ungkapnya.
Baca juga: Tarif KRL Dibedakan Berdasarkan NIK Masih Wacana
Situasi tersebut juga diamini oleh perusahaan fintech P2P lending PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran.
Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, mengatakan bahwa penyaluran ke luar Jawa pada periode Januari 2024-Juli 2024 mencapai hampir Rp 160 miliar. "Nilai itu mengambil porsi sekitar 9 persen dari total penyaluran perusahaan," ucapnya.
Menurut Ivan, sampai Juli 2024, total penyaluran Akseleran sekitar Rp 1,75 triliun.
Meski ada peluang untuk menyalurkan ke luar Jawa, Akseleran masih berfokus pada borrower yang dipandang layak untuk didanai, yang sebagian besar berpusat di Pulau Jawa.
"Kegiatan ekonomi masih berpusat di Pulau Jawa juga sehingga sebagian besar borrower memang adanya di Pulau Jawa. Namun, kalau ada yang di luar Jawa, tentu kami akan melayani juga selama memang layak untuk mendapat pinjaman," tuturnya.
Baca juga: Pengertian Inflasi dan Deflasi: Penyebab dan Dampaknya
Ivan menambahkan bahwa Akseleran berfokus menyalurkan pendanaan di Kalimantan dan Sulawesi untuk luar Jawa.
Untuk mendongkrak penyaluran ke luar Jawa, Akseleran berupaya memperluas jaringan, salah satunya dengan tim sales di Balikpapan dan Makassar.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Chief Executive Officer PT Teknologi Merlin Sejahtera (UKU), Tony Jackson. Menurutnya, penyaluran pendanaan saat ini masih didominasi Pulau Jawa karena perekonomian Indonesia masih terkonsentrasi di sana.
Tony mengakui bahwa wilayah-wilayah di luar Jawa masih memiliki potensi penyaluran yang besar, terutama dengan perpindahan ibu kota ke IKN Nusantara yang akan menciptakan konsentrasi perekonomian baru di luar Jawa.
Baca juga: Daftar Kereta Ekonomi dengan Rangkaian New Generation, Apa Saja?
Terkini Lainnya
- LINE Bank Perluas Layanan Kredit Digital untuk Pembelian "Smartphone"
- Pemerintah Minta Apple Investasi Baru Sebesar Rp 15,95 Triliun, Ditunggu dalam Sepekan
- BEI Bakal Tambah Daftar Saham Sesi Prapembukaan, Ini Penjelasannya
- Kenaikan UMP 6,5 Persen: Meningkatkan Produktivitas atau Membebani Dunia Usaha?
- [POPULER MONEY] Anak Buah Sri Mulyani Pastikan PPN 12 Persen Berlaku 2025 | Ini "PR" Besar RI: Penciptaan Lapangan Kerja
- Efek Trump, Indonesia Kebanjiran Investor Asal China
- J&T Express Undang 500 UMKM Bahas Inovasi Bisnis hingga Pembiayaan Logistik
- Catat, Ini 97 Pinjol Resmi Berizin OJK Berlaku Desember 2024
- Program Balappoin UMKM Jempolan, Strategi Bank Mandiri Bantu UMKM Lokal “Go International”
- DPR Apresiasi Peran BNI Bangun Ekonomi Daerah
- Gencarkan "UMKM BISA Ekspor", Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jatim
- Kementerian UMKM: Struktur Ekonomi Indonesia 99,99 Persen dari UMKM
- Sudah 39,7 Juta KL, Pertamina Target Penyaluran BBM Subsidi 48,6 juta KL di Akhir 2024
- Belum Dibahas di Kabinet, Isu Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara Masih Jadi Sorotan
- Beberkan Tugas Satgas Pengawasan Impor, Cak Imin: Bisa Usul Perubahan Regulasi ke Presiden
- Mengenal Saham Blue Chip: Pengertian, Keuntungan, dan Contohnya
- Pengertian Inflasi dan Deflasi: Penyebab dan Dampaknya
- Ekonom Sebut PP Kesehatan Bisa Berdampak ke Ekonomi Nasional
- Kini Ada Aplikasi Perpesanan untuk Bantu UMKM Jangkau Konsumen
- Daftar Kereta Ekonomi dengan Rangkaian New Generation, Apa Saja?