pattonfanatic.com

Indonesia Dianggap Pemain Kunci Industri Kripto di Asia Tenggara

Ilustrasi aset kripto, kripto.
Lihat Foto

JAKARTA,  - Platform jual beli dan investasi aset kriptografi PT Pintu Kemana Saja (Pintu)
meyakini Indonesia bisa jadi pemain kunci pasar kripto global.

CMO Pintu Timothius Martin menyatakan, dirinya meyakini Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat penting bagi industri kripto secara global, khususnya Indonesia yang bisa menjadi pemain kunci yang menonjol di Asia Tenggara.

Ini karena didukung dengan banyak faktor positif di antaranya jumlah investor kripto yang mencapai 20 juta orang hingga nilai transaksi dalam enam bulan terakhir mencapai 20 juta dollar AS.

Baca juga: Gandeng Pelaku Industri, Bursa Kripto CFX Perkuat Ekosistem Aset Kripto RI

Ilustrasi aset kripto. PEXELS/RDNE STOCK PROJECT Ilustrasi aset kripto.

"Angka tersebut sangat besar yang disumbang dari satu negara saja. Jadi pasar kripto di Asia Tenggara punya potensi yang besar karena didukung oleh regulasi yang ramah sehingga membuat penggunanya bisa berinvestasi dengan aman,” kata Timothius dalam siaran pers, Sabtu (31/8/2024).

Indonesia menjadi negara yang tanggap dalam mengatur perdagangan aset kripto dengan berbagai regulasi yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebti), di antaranya aturan yang mengkategorikan bahwa aset kripto diakui sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka.

Kemudian, aturan tentang deretan aset crypto yang diizinkan untuk diperdagangkan, hingga peluncuran lembaga Self-Regulatory Organizations (SRO) yang diresmikan oleh Bappebti untuk mengawasi perdagangan para pelaku usaha kripto agar dapat berlangsung dengan aman dan transparan.

“Kerangka regulasi yang jelas dari Bappebti, hingga dukungan infrastruktur berbagai mitra dari bank-bank besar menjadikan industri kripto dalam negeri dapat tumbuh dengan baik," ujar Timothius.

Baca juga: Transaksi Aset Kripto Capai Rp 344 Triliun, Naik 353 Persen

Dia pun meyakini, adopsi kripto yang sekarang baru mencapai 7 persen dari total jumlah populasi Indonesia akan terus tumbuh karena potensinya masih sangat besar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat