pattonfanatic.com

Cerita UMKM Denara Bali Nyaris Bangkrut, Hingga Berhasil Ekspor ke Kanada

CEO Denara Bali Satya Narayana
Lihat Foto

JAKARTA, - Meski sempat dihantam Pandemi Covid-19 tidak membuat pelaku usaha lokal di bidang kosmetik ini menyerah untuk mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi.

Siapa sangka, brand lokal Denara Bali yang memproduksi produk handbody dan lulur berhasil mengembangkan bisnisnya hingga ke berbagai negara mulai dari AS, Inggris hingga Kanada.

Bercerita ke belakang, usaha asal Padangsambian, Kota Denpasar ini dibangun oleh pasangan suami-istri Made Diksa Wimona dan Ni Wayan Kesumawati Dewi pada tahun 1997 silam.

Namun saat ini, usaha Denara Bali dikelola oleh anaknya, Satya Narayana.

Awalnya produk yang dijual hanyalah aromaterapi dan dupa. Hal tu lantaran pasar untuk produk itu sangat laku keras di Bali yang memiliki budaya yang cukup kental.

Seiring berjalan waktu, usaha itupun nyaris tutup lantaran pada tahun 2005 mengalami permasalahan dalam cashflow.

“Cuma sayangnya memang yah mungkin nasib kurang baik akhirnya sempat bangkrut karena tidak lancara cashflow. Ada tersendat pembayaran dari customer,” cerita CEO Denara Bali Satya Narayana dalam acara media Visit bersama Tokopedia belum lama ini.

Baca juga: Melihat Potensi UMKM Setelah TikTok Shop-Tokopedia Berkolaborasi

Pada saat itu, keluarga Satya hanya memiliki sisa uang Rp 11 juta. Keluarganya pun harus menyisihkan uang Rp 3 juta untuk modal membangkitkan lagi usahanya.

Tepat pada tahun 2007, Denara Bali kembali bergairah dengan semangat baru dan produk baru yakni aromaterapi ke produk spa yang memanfaatkan kekayaan budaya Bali.

Ayah dan ibunya Satya masih ikut membantu dirinya membuka usaha Denara Bali dan berhasil menambah produk baru yaitu lulur. Namun ketika membuka usaha lulur, prosesnya tidak berjalan mulus.

Usahanya sempat ditegur oleh Badan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lantaran tak memenuhi standar diterapkan.

Kemudian dengan komunikasi yang baik, BPOM membantu mereka hingga memenuhi standar bisa dan diberikan izin BPOM.

"Kita diarahkan juga untuk mencari bantuan-bantuan ke dinas-dinas pemerintahan, kita disupport. Akhirnya ketemu costumer dan distributor," ujar Satya.

Baca juga: Pelaku UMKM Bersyukur, Pemerintah Restui Shop Tokopedia Jadi Wadah bagi Brand Lokal

 


Ketika bisnis Denara Bali resmi beralih tangan menjadi tanggung jawab Satya sepenuhnya, dirinya mulai menganalisis masalah dan mencoba membuat usahanya bisa naik kelas.

Awalnya usaha ini hanya ada tim produksi. Ia kemudian merekrut tenaga baru dari mulai marketing, senior product, quality control, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk pengembangan sehingga sekarang sudah ada 28 orang dari sebelumnya hanya 13 karyawan.

Sathya lalu coba menggunakan teknologi digital untuk penjualan dengan menggunakan fitur-fitur penjualan dan promosi produk UMKM lokal di Tokopedia dan ShopTokopedia, tak hanya mengandalkan ritel. Sejak itulan penjualannya meningkat tajam dan menjangkau pangsa pasar lebih luas.

Baca juga: Jalan Panjang Come Back TikTok Shop hingga Menjelma Jadi Shop Tokopedia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat